Tangerang Selatan, NU Online Banten

KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyampaikan, di antara yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw adalah wasbir lihukmi rabbika fainnaka bi 'ayunina. "Muhammad, kamu sabar saja menghadapi apa saja, karena kamu dalam pantauan, pengawasan, lindungan kami. Ini sebagaimana tertuang dalam Kitab Al-Kabir atau Al-Razi,’’ ujar rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat mengisi tausiah Maulid Nabi bertema Maulid Nabi: Meraih Kenikmatan Hidup Bersama Al-Qur'an yang digelar Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) di Masjid Bayt Al-Qur'an South City, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (28/9/2024).


Kiai asal Rembang, Jawa Tengah, itu mencontohkan sejumlah nabi. Nabi Yunus yang kecewa pada umatnya. Nabi Nuh juga melaknat umatnya. ’’Nabi (Muhammad) tidak boleh meniru model kecewa kedua-duanya. Kalau kecewa, disuruh mengganti tasbih, makanya tasbih itu istimewa,’’ imbuhnya.

Gus Baha—sapaan KH Ahmad Bahauddin Nursalim-- menganalogikan seperti kutu. Dengan adanya kutu, maka ada sampo dan menghasilkan banyak pekerjaan bagi manusia. ’’(Contoh) Lainnya kotoran hewan yang bermanfaat untuk pupuk,’’ imbuh pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Narukan, Rembang, Jawa Tengah, itu.

Gus Baha juga menekankan, jika tidak paham rahasia Allah, yang penting baca tasbih. ’’Subhanallahi wa bi hamdihi, 'adada khalqihi, wa ridha nafsihi, wa zinata arsyihi, wa midada kalimatihi. Jangan kalau tidak paham, kamu malah kritis,’’ ingatnya.


Dalam kesempatan itu Gus Baha juga menyampaikan, di era Rasulullah,  adanya Islam itu berkah bagi semua. ’’Ini pesan saya untuk teman-teman PSQ. Kalau punya manhaj harus ada dasarnya. Jadi jika kita kecewa, maka kita harus bertasbih. Contoh ada kiai tukaran (berantem), kita perlu bertasbih. Karena bila Allah swt menghendaki sesuatu, maka akan diijabah, karena orang saleh itu pada dasarnya baik,’’ pesannya kepada ribuan jamaah yang hadir. (Singgih Aji Purnomo)