Nasional

Kick Off di Surabaya, Undang Presiden, Ada Seminar Asta Cita

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:18 WIB

Kick Off di Surabaya, Undang Presiden, Ada Seminar Asta Cita

Logo Harlah Ke-2 NU. (Dok PBNU)

Jakarta, NU Online Banten

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Faisal Saimima mengatakan, kick off Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU yang semula digelar di Kantor PBNU Jakarta berubah di Kantor Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Timur, Gayungan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025). "Baru kick off ya yang digeser tempatnya," ujar Faisal kepada NU Online di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta, Selasa (14/1/2025).


Tamu undangan yang akan hadir, lanjutnya, di antaranya segenap pengurus NU beserta lembaga dan badan otonom (banom). Tak hanya itu, beberapa pengurus PWNU Jatim juga akan ikut meramaikan acara tersebut. "Semoga acara tersebut akan berjalan dengan baik dan lancar. Mengingat intensitas hujan juga sedang tinggi," katanya.


Terkait rangkaian acara lainnya, Faisal menegaskan akan terus memberikan informasi terbaru. Tapi sampai saat ini belum ada perubahan jadwal Harlah ke-102 NU bertema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat itu. "Nanti update-nya akan kami informasikan. Sekali lagi, semoga acaranya berjalan dengan khidmat," jelasnya.



Terpisah, Ketua Pelaksana Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) H Saifullah Yusuf mengatakan, PBNU mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri Resepsi Puncak Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, 5 Februari 2025. "Insyaallah nanti tentu kita undang semua, kami harap Bapak Presiden bisa memberikan arahan," katanya di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025) malam.


Gus Ipul—sapaan H Saifullah Yusuf-- juga mengungkapkan bahwa akan ada Seminar Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan, Asta Cita Prabowo-Gibran akan dibahas menggunakan perspektif dan sudut pandang para ulama dan kiai di NU.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



"Menerjemahkan ini (Asta Cita) dalam kehidupan sehari-hari dari khususnya organisasi kemasyarakatan untuk bisa memahami dengan baik Asta Cita itu kemudian bisa diimplementasikan," jelasnya kepada NU Online, usai pertemuan bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan Sekretaris Umum PP Muslimat NU Arifatul Choiri Fauzi di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta, Selasa (14/1/2025) malam.

 


Meski belum disampaikan waktu dan tempat Seminar Asta Cita, Gus Ipul memastikan seminar tersebut menjadi rangkaian penting dalam waktu yang berdekatan dengan Resepsi Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, yang digelar pada 5 Februari 2025. "(Seminar ini) akan sangat bagus karena akan memperkuat program pemerintah. Ini semua ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan mewujudkan kemakmuran dan sekaligus ini menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045," terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Secara spesifik, Gus Ipul mengakui bahwa topik makan bergizi gratis (MBG) menjadi pembahasan yang akan digulirkan pada Seminar Asta Cita. "Itu bagian ide bagus dan perlu dimatangkan, syukur-syukur kalau non-government juga bisa berpartisipasi untuk menyukseskan program bergizi ini dengan mandiri. Siapa tahu kita punya kemampuan, punya kapasitas, sangat perlu sekali," jelasnya, dilansir NU Online.



Sekadar diketahui, Prabowo-Gibran mengusung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Visi tersebut akan diwujudkan dalam 8 misi yang disebut Asta Cita.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Berikut 8 Asta Cita Prabowo-Gibran:

1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). 2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.

8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. (Haekal Attar)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND