Momen Lebaran Ditanya Kapan Nikah? Ini Jurus Jitu Menjawabnya!
Sabtu, 29 Maret 2025 | 23:10 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Rutinitas lebaran dihadapkan pada pertanyaan yang terkadang mengganggu mental. Untuk menghadapi tekanan dari pertanyaan tentang jodoh atau karir yang sering muncul saat kumpul lebaran, Generasi Z dapat menerapkan beberapa teknik yang sehat dan konstruktif.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mereka mengelola situasi ini tanpa merusak hubungan dengan keluarga. Pertama, persiapan mental dengan antisipasi pertanyaan serta memahami motivasi keluarga bertanya. Sebelum berkumpul, siapkan diri untuk kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan,” Ujar Yunita Faela Nisa Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat dihubungi NU Online Banten, Sabtu (29/3/2025) sore.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Lebih lanjut, memiliki jawaban yang sudah dipikirkan sebelumnya dapat membantu mengurangi kecemasan saat menghadapi pertanyaan tersebut. Gen-Z perlu menyadari bahwa pertanyaan tersebut sering kali berasal dari rasa cinta dan perhatian keluarga. Memahami niat baik di balik pertanyaan dapat membantu merespons dengan lebih tenang.
“Kedua, lakukan komunikasi yang jelas. Saat menjawab, gunakan bahasa yang positif dan terbuka. Misalnya, jika ditanya tentang jodoh, bisa menjawab dengan, "Saya sedang fokus pada pengembangan diri dan karir saat ini, dan saya percaya jodoh akan datang pada waktu yang tepat. Doakan ya, Om, Tante,” imbuh Yunita perempuan yang selesaikan Studi S3 di Universitas Indonesia itu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Lanjutnya, jika merasa nyaman, berikan penjelasan singkat tentang pilihan hidup atau karir yang diambil. Ini dapat membantu keluarga memahami perspektif dan keputusan yang diambil.
Bisa juga dengan mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan tentang pengalaman atau pandangan keluarga. Misalnya, "Bagaimana dengan pengalaman Tante tentang hal ini?" Ini dapat mengalihkan fokus dari diri sendiri dan membuat percakapan lebih interaktif. Atau gen-Z dapat mengajak keluarga untuk berbicara tentang topik lain yang lebih netral dan menyenangkan, seperti hobi, liburan, atau kenangan masa lalu.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Ketiga, menjaga emosi. Jika situasi mulai membuat stres, penting untuk tetap tenang dan tidak terlibat dalam argumen. Mengambil napas dalam-dalam atau menjauh sejenak bisa membantu membuat emosi lebih positif,” terang Yunita.
Keempat, praktikkan mindfulness. Sebelum berkumpul, lakukan latihan relaksasi, sholat, atau meditasi untuk menenangkan pikiran.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Ini dapat membantu menghadapi situasi dengan lebih tenang dan percaya diri. Selain itu, selama pertemuan, cobalah untuk fokus pada momen dan interaksi positif dengan keluarga, bukan pada pertanyaan yang membuat stres,” tandasnya. (Singgih Aji Purnomo)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND