Nasional

Presiden Prabowo: NU Organisasi Besar Memperjuangkan Islam yang Damai

Rabu, 5 Februari 2025 | 21:27 WIB

Presiden Prabowo: NU Organisasi Besar Memperjuangkan Islam yang Damai

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada Resepsi Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: NU Online/Amar)

Jakarta, NU Online Banten

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi besar. ’’Rumah besar para ulama dan pemuka Islam yang memperjuangkan Islam yang damai, Islam yang sejuk, dan Islam yang rahmatan lil alamin,’’ ujarnya saat menghadiri Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).


Prabowo juga mengaku, saat masuk ke acara, merasa suatu aura kesejukan. ’’Aura kekeluargaan, aura niat baik, aura suasana batin yang penuh perdamaian. Saya merasa nyaman di tengah-tengah saudara-saudara sekalian. Saya merasa nyaman dan aman," ujar Prabowo di podium disusul tepuk tangan bergemuruh hadirin.


Sebelumnya, Prabowo menyapa semua hadirin dari kalangan menteri Kabinet Merah Putih, lalu jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Selanjutnya, menyapa para ketua umum badan otonom (banom). Saat menyebutkan beberapa banom yang hadir, sorak dan tepuk tangan hadirin menggema. "Generasi muda harus semangat," kata Prabowo setelah menyebut Fatayat, disambut sorak dan tepuk tangan kader Fatayat di tribun.


"IPNU-IPPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Red), Gerakan Pemuda Ansor. Fatayat dan Muslimat saya sebut dua kali. Ini kedua kali," lanjut Prabowo disambut tepuk tangan lagi.


Kemudian Prabowo mengucapkan terima kasih karena bisa hadir dalam Peringatan Harlah Ke-102 NU. Dia pun menceritakan momen saat pertama masuk ke ruang acara.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Dia juga mengaku mendapat energi baru setelah masuk ke dalam lokasi acara Resepsi Puncak Harlah Ke-102 NU. Bahkan, ada kekuatan baru yang dirasakannya. "Sepertinya setelah hadir di sini saya tambah berani dan saya tambah bertekad untuk tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada saya dan Gibran Rakabuming Raka beserta semua jajaran menteri kabinet," tegasnya, dilansir NU Online.


Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengaku memiliki kedekatan dengan ulama. Ia beralasan memang prajurit tentara itu sangat dekat kiai karena kelak berhadapan dengan maut. "Karena seorang prajurit itu sejak muda dia harus bertugas menghadapi bahaya, menghadapi maut dan biasanya orang kalau ngerti maut ya cari kiai. Jadi saya cari kiai dari muda," katanya, lagi-lagi gemuruh tepuk tangan bergema di ruangan.


Prabowo kembali menyampaikan terima kasih kepada NU atas jasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia. Menurutnya, perjuangan kemerdekaan berpusat di pesantren. "Nahdlatul Ulama di saat-saat krisis, tampil selalu dan mengambil sikap untuk menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia," katanya.


Kemerdekaan, lanjutnya, memang diproklamasikan di Jakarta, tapi kemerdekaan Indonesia diuji di Surabaya, Jawa Timur dalam pertempuran 10 November."Di situlah munculnya para ulama sebagai pejuang, perintis, dan pemimpin dalam membela membela kemerdekaan Republik Indonesia. Karena itu, saya kira pantas bahwa tekad dari pemimpin-pemimpin saudara-saudara untuk menjaga menjaga warisan ini," jelas Prabowo.


Selain Prabowo, sejumlah pejabat dan tokoh hadir pada resepsi. Di antaranya Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka beserta jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Saat sambutan, Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyapa seluruh peserta yang hadir, mulai dari presiden, wapres, kepala lembaga tinggi negara, hingga lembaga dan badan otonom (banom) NU.

Dia menyampaikan penghormatan kepada para ketua badan otonom. Ada Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPNU Agil Nuruzzaman, dan Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Lantas mengucapkan selamat Harlah Ke-102 NU dan disambut dengan tepuk rius oleh para peserta yang memadati Istora. "Selamat Harlah Nahdlatul Ulama Ke-102," katanya sambil tersenyum.



Sejumlah menteri yang terlihat hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, dan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.


Ada juga Wakil Presiden (Wapres) ke-13 KH Ma'ruf Amin dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) TB Ace Hasan Syadzily juga ikut memenuhi Istora Senayan bersama ribuan kader NU.


Nahdliyin  mulai memadati Istora Senayan sejak sore, ukul 17.00 WIB. Ibu-ibu Muslimat, anggota dan kader IPNU-IPPNU, Fatayat, GP Ansor, hingga Barisan Ansor Serbaguna (Banser) memasuki gedung Istora Senayan, lalu mengikuti istighotsah. Istighotsah hingga mahalul qiyam dipimpin oleh Habib Edrus Al-Habsyi dari Pasuruan. (Aru LT, Haekal A)

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND