Nasional

Terowongan Silaturahim Bukan Sekadar Terowongan Penghubung

Jumat, 13 Desember 2024 | 12:56 WIB

Terowongan Silaturahim Bukan Sekadar Terowongan Penghubung

Presiden Prabowo Subianto (tengah) di dalam Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. (Foto: Ist-Kemenag)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, peresmian Terowongan Silaturahim ini adalah simbol berharga kerukunan bangsa Indonesia. ’’Terowongan ini menunjukkan bahwa perbedaan tidak pernah menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk saling bersatu," ujarnya saat meresmikan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, Kamis (12/12/2024).


Sedangkan Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, pembangunan terowongan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada 2020. Di antaranya dalam rangka memudahkan akses jamaah antarbangunan rumah ibadah dan untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.


"Kami berharap dengan terbangunnya Terowongan Silaturahim ini, akses jamaah antarbangunan ibadah menjadi lebih mudah. Terowongan ini dapat menjadi simbol toleransi antarumat beragama," terangnya dalam siaran pers yang diterima NUOB.



Proyek ini, lanjutnya, juga mencakup pembangunan area parkir bersama dengan kapasitas hingga 1.000 kendaraan yang dapat digunakan bersama oleh jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Ruang lingkup pekerjaan juga meliputi shelter sisi Istiqlal, shelter sisi Katedral, serta lanskap area shelter.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Di dalam Terowongan Silaturrahmi, terdapat instalasi seni hasil kompetisi seniman nasional yang dimenangkan oleh Sunaryo, dengan tema Wat Hati, yang berarti jembatan hati. “Filosofi pembangunan terowongan ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antarumat beragama. Di mana di dalamnya terdapat galeri dan diorama yang menceritakan hubungan toleransi antarumat beragama di Indonesia," terangnya.

 


Ditambahkan, didalam terowongan itu juga diperdengarkan suara atau bunyi-bunyi sebagai simbol berbagai agama, yang diperindah dengan cahaya tanpa putus pada reling terowongan silaturahim, sekaligus menjadi simbol jabat tangan. "Kami berharap Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini dapat menjadi simbol kebahagiaan bersama, khususnya menjelang Hari Natal, dengan kapasitas parkir yang mampu menampung seribu kendaraan," pungkasnya. (*)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND