Nasional

Presiden Prabowo Tegaskan Anti-Penjajahan, Ajak Semua Bersatu, hingga RI Jadi Lumbung Pangan Dunia

Ahad, 20 Oktober 2024 | 16:19 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Anti-Penjajahan, Ajak Semua Bersatu, hingga RI Jadi Lumbung Pangan Dunia

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto (kanan) duduk bersebelahan sesaat sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden RI. (Foto: SS Youtube MPR RI)

Jakarta, NU Online Banten

Setelah resmi dilantik sebagai presiden RI 2024-2029, Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan perdana di Gedung Parlemen, Senayan, Ahad (20/10/2024). Di antaranya, Prabowo mengatakan bahwa politik luar negeri Indonesia tetap dalam prinsip bebas aktif dan menjadi tetangga yang baik bagi negara-negara di dunia tanpa mengikuti gerakan blok mana pun.


“Saudara-saudara sekalian, dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok, non-align. Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun,” ujar Prabowo, dilansir NU Online.


Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia telah berulang kali mencanangkan Indonesia ingin menjadi sahabat yang baik bagi seluruh negara. Ia mengaku selalu menerapkan filosofi seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak dalam menghadapi dinamika persoalan dalam skala global.


Kendati ingin menjalin hubungan baik dengan seluruh negara, Prabowo mengungkapkan Indonesia memiliki prinsip anti-penjajahan yang menjadi dasar pertimbangan dalam hubungan antarnegara. Menurutnya, Indonesia yang memiliki pengalaman historis penjajahan dan penindasan harus menjunjung solidaritas terhadap negara mana pun yang mengalami penindasan di dunia ini, terutama Palestina.


“Kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” tuturnya.



Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia dalam memberikan berbagai bantuan kesehatan, pemulihan mental, dan pasukan perdamaian untuk para korban ketidakadilan perang yang terjadi di Timur Tengah.


Di bagian lain, Presiden Ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkit kembali kekalahannya dari Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 silam. “Pak Jokowi mengalahkan saya (dalam pilpres), berapa kali ya saya lupa itu,” ujar Prabowo dalam pidato pertamanya sebagai presiden RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2024).


Saat Prabowo menyampaikan hal itu, Jokowi tampak menampilkan wajah yang tersenyum lebar. Namun meski kalah dua kali oleh Jokowi dalam pilpres, Prabowo masih mengingat saat ia diajak untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju. Prabowo pun menerima ajakan Jokowi menjadi menteri pada kabinetnya. “Waktu beliau (Jokowi) menang, beliau mengajak saya bersatu dan saya menerima ajakan itu,” ujar Prabowo.


Kini, Prabowo dapat memenangi Pilpres 2024 dan mengikuti jejak langkah Jokowi. Ia ingin mengajak semua elemen untuk bersatu memajukan bangsa Indonesia. “Sekarang saya yang menang, dan saya mengajak semua pihak ayo bersatu,” pungkasnya yang disambut tepuk tangan yang riuh dari para tamu undangan.


Pada bagian lain, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia akan bersiap menjadi lumbung pangan dunia. Ia berencana melakukan swasembada pangan dalam waktu singkat. "Saudara-saudara sekalian, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tegas Prabowo.


Dia menegaskan, Indonesia tak boleh bergantung sumber makanan dari luar negeri. Sebab dalam krisis atau keadaan genting, tidak ada yang mengizinkan barang yang diproduksi dari suatu negara dibeli oleh negara lain. "Karena itu, tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan," tuturnya.


Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia harus memproduksi kebutuhan pangan secara mandiri untuk kebutuhan rakyat Indonesia. Ia yakin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dalam kurun waktu 4-5 tahun. "Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat 4 sampai 5 tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," terangnya. (Afrilia Tristara, Rikhul Jannah, Fathur Rohman)