• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Banten Raya

Dari Pelatihan Ilmu Falak, Kenapa Rukyatul Hilal Itu Penting?

Dari Pelatihan Ilmu Falak, Kenapa Rukyatul Hilal Itu Penting?
Pelatihan Ilmu Falak hasil sinergi sejumlah lembaga di PCNU Tangsel. (Foto: NUOB/Dian S)
Pelatihan Ilmu Falak hasil sinergi sejumlah lembaga di PCNU Tangsel. (Foto: NUOB/Dian S)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Setidaknya tiga lembaga di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) berkolaborasi menggelar Pelatihan Ilmu Falak. Kegiatan yang digawangi Lembaga Falakiyah (LF) PCNU Tangsel, bekerja sama dengan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Tangsel dan Lembaga Dakwah (LD) PCNU Tangsel yang bertajuk Metode Hisab-Rukyat dalam Menentukan Awal Bulan Qomariyah itu digelar di Masjid Jami Al-I'tishom, Kompleks Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Ciputat, Tangsel, Ahad (25/2/2024).



Ketua LD PCNU Tangsel KH Ahmad Misbah mengatakan, perbedaan penentuan awal Ramadhan kadang menimbulkan kesan kurang positif di masyarakat. ’’Langkah ini sebagai upaya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa cara menentukan awal bulan, termasuk Ramadhan tidak hanya menggunakan hisab, tetapi menggunakan rukyat," imbuhnya di hadapan sekitar 25 peserta.



Sedangkan Ketua LBM PCNU Tangsel Kiai Muhammad Hanifuddin menyampaikan, dalam kajian ushul fiqih dikatakan bahwa sumber hukum umat Islam adalah khitab syari; Al-Qur’an dan hadits. "Khitab syari yang memandu kita untuk melakukan suatu hal misalnya penentuan awal Ramadhan. Al-Qur’an dan hadits secara sarih tidak memerintahkan pakai hisab, tetapi rukyatul hilal. Itulah pentingnya kita melihat hilal, untuk menentukan kapan kita berpuasa," tegasnya.



Selain itu, lanjutnya, bagaimana memosisikan hisab? Pada zaman Nabi saw belum ada ilmu falak atau hisab. ’’Bukan berarti ilmu hisab tidak bisa dimanfaatkan, paling tidak memprediksi. Apalagi model masyarakat yang butuh kepastian jadwal 1 tahun ke depan. Maka dari itu, keilmuan yang ada di sekitar kita; rukyat, hisab, falak, dan istikmal adalah satu kesatuan yang bisa saling menopang dalam menentukan awal bulan, termasuk Ramadhan," tuturnya.



Sedangkan Wakil Sekretaris LF Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marufin Sudibyo yang tampil sebagai pemateri mengimbau kepada setiap PCNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) agar menyusun jadwal falakiyah masing-masing dan harus digunakan di seluruh wilayah yang bersangkutan, sehingga ada jaminan.



"Di Jabodetabek, kebiasaan tidak merasa perlu menyusun jadwal karena cukup menginduk Jakarta. Padahal jika dihitung dengan teliti, kalau Jakarta sudah masuk waktu Maghrib, di Tangsel baru masuk waktu Maghrib 2 menit kemudian. Ini kan fatal, puasanya bisa nggak sah," ungkapnya.



Hadir pada kesempatan tersebut di antaranya, Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud, Ketua LF PCNU Tangsel Muhammad Ramdhany, dan sejumlah pengurus lembaga yang bersinergi tersebut. (Dian Sophya)


Banten Raya Terbaru