JRA Minta Rapatkan Barisan dan Tingkatkan Spritual
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-6 Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) se Indonesia digelar serentak pada Minggu (15/1/2023) malam. ’’Dilakukan serentak karena kita ini jam'iyyah dan berjamaah bersama mendoakan guru-guru dan praktisi-praktisi yang sudah wafat. Doanya 40 orang itu seperti doa satu wali, maka tinggal dijumlahkan satu wilayah. Jadi insya Allah jangan takut untuk ikut JRA, karena akan banyak didoakan seluruh praktisi seluruh nusantara,’’ pesan Gus Allamah Alaudin Shiddiqi, founding father atau pendiri utama JRA, yang pesannya ditampilkan kepada para jamaah yang hadir di Jalan Melon, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) itu.
Dia juga meminta warga Nahdhatul Ulama (NU) tetap merapatkan barisan dan terus meningkatkan spiritual. ’’Dengan berdzikir taqarrub kepada Allah agar jam'iyyah ini selalu dijaga oleh Allah dan diridhai Allah dalam setiap pergerakan dakwah bil Qur'an ini,’’ imbuhnya.
Ketua JRA Tangsel Arif Wicaksono berharap, JRA Tangsel terus bisa berkontribusi aktif dalam mengadakan terapi Qur'ani dan bakti sosial mengenalkan kepada masyarakat sekitar Tangsel. ’’Sowan dan silaturahim ke kiai NU terutama yang memiliki pesantren dan jajaran di pengurus NU. Dan tentunya agar anggota dan pengurus selalu kompak berjalan bersama satu komando dalam mendakwahkan Al Qur'an sebagai syifa terutama internal anggota dan eksternal kepada masyarakat,’’ terangnya
JRA Tangsel, lanjutnya, akan mengadakan dzikrus syifa' yang diikuti oleh jamaah dan masyarakat. Kemudian sosialisasi terkait kesehatan yang akan diisi oleh beberapa dokter dan ilmuwan herbal terkait manfaat herbal serta kajian para kiai terkait keajaiban Al-Qur'an sebagai obat.
Pewarta : Ade Adiyansah