Lagi, Penculikan Anak di Tangsel, Ini Langkah Disdikbud Tangsel
Selasa, 24 September 2024 | 09:06 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Kasus penculikan anak kembali terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel). Foto bocah dan informasi terkait itu tersebar di grup aplikasi perpesanan. ’’Dijemput orang tidak dikenal, sekitar jam 15.30 sampai dengan 17.00 WIB. Pakaian terakhir merah putih rompi merah, kelas 3 C SDN Serua Indah 01,’’ demikian di antara tulisan yang ada di foto anak berkerudung, AN (9), itu, Senin (23/9/2024).
NU Online Banten (NUOB) sudah mengonfirmasi terkait hal tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.’’Benar,’’ jawab Sekretaris Disdikbud Pemkot Tangsel Muslim Nur, Selasa (24/4/2024) pagi. Dia juga membenarkan bahwa saat ini bocah tersebut sudah dikembalikan dan sudah bersama keluarganya.
Terkait kasus tersebut, Muslim mengaku turut prihatin. Pihaknya minta kepada orang tua dan sekolah harus lebih hati-hati untuk mengawal dan memantau terus putra-putrinya. Terutama di sekolah, ketika jam istirahat, dan jam pulang sekolah. ’’Mudah-mudahan tidak terjadinya. Semoga pelakunya cepat tertangkap dan ini mudah-mudahan yang terakhir kalinya,’’ harapnya.
Muslim menambahkan, langkah yang dilakukan Disdikbut Pemkot Tangsel adalah berkoordinasi dengan sekolah dan guru agar mendampingi korban. Ini untuk mengurangi traumatis. Tentu bersama-sama dengan orang tuanya. Selain itu, berkoordinasi dengan pihak terkait Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Anak, dinas terkait, dan kepolisian untuk mencegah dan menangani kejadian itu.’’Mengimbau orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi,’’ tambahnya.
Tak hanya itu. Dia juga mengimbau pihak sekolah terus mengedukasi peserta didiknya agar semakin hati-hati berbicara dengan orang tidak dikenal. ’’Dan tidak menerima pemberian berupa apa pun dari orang yang tidak dikenal atau orang asing,’’ tambahnya.
Perlu diketahui, kejadian tersebut bukan kali pertama. Bahkan Disdikbud Pemkot Tangsel telah mengeluarkan edaran tertanggal 6 September 2024. Surat edaran bernomor 400.3.5/5861-Disdikbud/1014 tentang Tindaklanjut Permasalahan Kasus Penculikan Anak di Kota Tangerang Selatan itu ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Deden Deni.
’’Sehubungan dengan semakin maraknya informasi tentang fenomena permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekolah dan di masyarakat, dengan ini kami mengimbau kepada bapak/ibu pengawas dan kepala UPTD SD dan SMP Negeri dan Swasta se-Kota Tangerang Selatan untuk:,’’ demikian bunyi awal dalam surat edaran.
1. Meningkatkan kepekaan untuk melakukan pengawasan dan perlindungan anak-anak di lingkungan sekolah di wilayah Kota Tangerang Selatan.
2. Mewaspadai terhadap keberdaan orang asing atau orang yang tidak dikenal di wilayah bapak/ibu yang gerak-geriknya mencurigakan.
3. Segera mendatangi dan menolong anak-anak yang merasa ketakutan atau menangis dan segera berkoordinasi dengan kelurahan, Bimas, dan Bhabinkamtibmas di wilayah bapak/ibu.
4. Memberikan edukasi kepada anak-anak didik mengenai bahaya berbicara dengan orang asing dan pentingnya tidak menerima apa pun dari orang yang tidak dikenal.
5. Membuat surat edaran ditujukan kepada orang tua/wali murid terkait upaya pencegahan penculikan anak di lingkungan sekolah dan rumah serta mengidentifikasi pengantar dan penjemputan anak sekolah.
6. Segera melaporkan setiap adanya kejadian permasalahan-permasalahan di lingkungan sekolah kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Kota Tangerang Selatan beberapa waktu lalu menangkap MB, 49, yang memakai atribut ojek online yang diduga melakukan penculikan anak. Kepala Satuan Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi mengatakan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Modusnya pelaku diduga mengajak korban ikut dengan pelaku dengan iming-iming sejumlah uang sehingga korban tertarik," katanya kepada wartawan di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11/9/2024).
Diwartakan sebelumnya, dua pelajar sekolah dasar di Pamulang dan Jombang, Tangsel, diduga menjadi korban penculikan dan pelecehan seksual. Korban di culik dengan modus serupa dalam waktu dan di sekolah yang berbeda pada Agustus 2024.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Tangsel Tri Purwanto mengatakan, pelaku berpura-pura menjadi anggota keluarga yang mengabarkan kecelakaan kepada korban. Ini membuat korban mudah dibujuk ikut. Korban baru menyadari setelah kejadian. ’’Korban dijemput setelah sekolah dan baru dikembalikan sekitar pukul 21.00 WIB. Tidak minta tebusan. Dugaan kuat penculikan ini bukan bermotif materi, tapi pelecehan seksual, karena dari pengakuan korban sempat ditelanjangi,’’ terangnya, Rabu (4/9/2024). (Mutho)
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
6
Kader Fatayat Diharap Konsisten Semangat
Terkini
Lihat Semua