Kota Tangerang, NU Online Banten
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang bersama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kader Ulama (LP2KU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang menggelar ujian dan wawancara untuk calon penerima beasiswa strata satu program studi Hukum Keluarga Islam.
Ketua STISNU Nusantara Tangerang Muhammad Qustulani menyampaikan kepada para peserta untuk cermat dalam tes ujian dan wawancara. Disamping itu juga harus cermat dan teliti dalam menjawab soal yang diberikan. Tidak boleh tergesa-gesa dalam mengerjakan soal.
"Jangan tergesa-gesa, karena waktu yang diberikan cukup lama. Pilihlah jawaban yang mudah dahulu. Baca dan teliti kembali setelah menjawab bila waktu masih ada," kata Qustulani pada Ahad (4/6/2023) di Gedung MUI Kota Tangerang.
Gus Fani, sapaan akrabnya, menuturkan, bahwa para peserta setelah tes tulis selesai. Kemudian dilanjut dengan tes wawancara mengenai wawasan kebangsaan, kemampuan bahasa Arab, dan pemahaman terhadap teks kitab klasik.
Sementara, Sekretaris MUI Kota Tangerang KH Amin Munawar menyampaikan, sebelum berubah, LP2KU ini bernama Pendidikan Kader Ulama (PKU). Sebuah program andalan MUI untuk mencetak sarjana-sarjana baru. Ia berharap, melalui program ini bisa melahirkan sarjana yang bisa bersaing pada arus globalisasi.
"Beasiswa ini adalah hasil kerjasama antara LP2KU MUI, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang, dan STISNU Nusantara Tangerang, serta Pemerintah Daerah Kota Tangerang," terang Kiai Amin.
Kendati demikian, Kepala Biro Akademik LP2KU MUI Kota Tangerang Soleh Hapudin, mengungkapkan apresiasinya kepada calon penerima beasiswa. Melalui tes ini, penerima beasiswa akan diuji dengan pengetahuan keislaman, wawasan kebangsaan yang komprehensif, dan kemampuan berdakwah.
"Nantinya kalian (peserta) harus berkontribusi nyata kepada masyarakat dalam berdakwah di Era revolusi Industri 4.0," tukas Soleh.
Kepada para peserta yang nantinya akan menerima beasiswa, Soleh mengingatkan untuk ditunaikan dengan maksimal. Menunaikan dan menjalankan tanggung jawab sebagai mahasiswa penerima beasiswa dengan sungguh-sungguh.
“Gunakan beasiswa ini secara maksimal dan jalankan dengan serius sebagai bentuk tanggung jawab penerima. Jangan sampai disia-siakan. Gunakan dengan penuh amanah,” tandasnya.
Pewarta: Arfan
