NU Harus Bertransformasi supaya Tetap Relevan untuk Umat
Rabu, 29 Januari 2025 | 12:32 WIB

Rais Syuriyah Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Banten KH Aunullah A’la Habib di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2, Jl Garuda Raya No 32, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025). (Foto: NUOB/Windi)
Arfan Effendi
Kontributor
Kota Tangerang, NU Online Banten
Rais Syuriyah Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Aunullah A’la Habib mengatakan, NU harus terus bertransformasi agar tetap relevan dalam mendampingi umat di era yang berubah begitu cepat.’’Misi besar NU sejalan dengan perjuangan para nabi dalam membebaskan umat dari berbagai belenggu,’’ ujarnya saat sambutan Konferensi Wilayah (Konferwil) V NU Banten yang digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 berada di Jl Garuda Raya No 32, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025).
Ia mencontohkan bagaimana Nabi Ibrahim membebaskan umatnya dari tirani Namrud, Nabi Musa dari kekejaman Firaun, dan Nabi Muhammad dari buruknya akhlak masyarakat Arab kala itu.
"Periode ke periode, NU berusaha meneruskan misi ini. Namun, dunia hari ini berubah begitu cepat, dan semua entitas, termasuk NU, menghadapi tantangan besar. Sampai kapan NU dibutuhkan oleh umat? Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab dengan kerja nyata," ujarnya.
Gus Aun menyoroti perubahan besar dalam akses informasi. Jika dahulu masyarakat hanya mendapatkan informasi dari sumber terbatas, kini siapa saja bisa memengaruhi opini publik melalui berbagai platform digital. Tantangan ini semakin nyata dengan hasil survei Alvara yang menunjukkan bahwa 40 persen generasi muda Indonesia tidak mengenal NU.
Baca Juga
Kaderisasi Harus Lebih Masif Lagi
"Ini adalah tantangan luar biasa bagi NU. Pengaruh global dan arus informasi yang masif bisa berdampak pada umat, termasuk Nahdliyin. Apakah NU masih relevan? Apakah di masa depan NU masih bisa mendampingi umat? Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua," tegasnya.
Menurutnya, satu-satunya cara agar NU tetap relevan adalah dengan melakukan transformasi organisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun telah menegaskan pentingnya NU untuk menjadi organisasi yang solid dari hulu ke hilir, dengan kepemimpinan yang koheren dan satu komando.
"NU tidak punya pilihan lain selain bertransformasi. Kita harus satu padu, bergerak bersama sebagai jam’iyyah yang kokoh, agar tetap mampu membimbing dan melindungi umat di tengah perubahan zaman," pungkasnya.
Sekadar diketahui, hadir dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa, Sekretaris Jenderal PBNU yang juga Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Ketua PBNU H Muhammad Faesal, dan Wakil Sekretaris PBNU yang juga Ketua Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten Lukman Khakim. Hadir juga jajaran dari 8 PCNU di Banten, badan otonom, dan lembaga NU, serta undangan lainnya.
Terpopuler
1
Dakwah Harus Berbentuk Aksi Nyata, Bukan Hanya Berhenti di Atas Mimbar
2
Temui Menkum, Mudir 'Ali Sampaikan Keabsahan JATMAN 2024-2029
3
Sampaikan Belasungkawa, Presiden Prabowo Ingat Momen Paus Fransiskus ke Jakarta
4
Khutbah Jumat: Balasan Kebaikan Adalah Kebaikan Selanjutnya
5
Ketum PBNU Respons Kritik AS soal Aturan Sertifikasi Halal di Indonesia
6
Sampaikan Dukacita, Ketum PBNU Kunjungi Kedubes Vatikan
Terkini
Lihat Semua