• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

Banten Raya

Peringati Hari Tuberculosis Sedunia, LKNU Tangsel: TB Penyakit Menular yang Bisa Disembuhkan

Peringati Hari Tuberculosis Sedunia,  LKNU Tangsel: TB Penyakit Menular yang Bisa Disembuhkan
Flayer Kegiatan Diskusi LKNU Tangsel Tentang TB (Foto: LKNU Tangsel)
Flayer Kegiatan Diskusi LKNU Tangsel Tentang TB (Foto: LKNU Tangsel)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Hari Tuberculosis Sedunia diperingati pada 24 Maret, Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama (LKNU) Kota Tangerang Selatan turut memperingatinya dengan mengadakan diskusi dan sharing session dengan mengangkat tema “Mengenal Penyakit Tuberculosis” yang digelar melalui live instagram dan menghadirkan narasumber dr. Yunita Ratnasari selaku TIM PJ Tuberculosis RS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Membuka kegiatan tersebut, Ketua LKNU Tangerag Selatan Surotul Ilmiyah, MKM menjelaskan, bahwa penyakit Tuberculosis masih terus menjadi perhatian di Indonesia bahkan dunia, upaya-upaya pengendaliannya terus dilakukan hingga saat ini. Tuberculosis atau TB adalah pemyakit menular yang bisa disembuhkan. Maka tidak perlu mengucilkan penderita TB karna selain penyakit ini dapat disembuhkan, TB juga bukanlah sebuah aib.

 

“Semoga acara ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua,” ujar Ketua LKNU Tangsel, Rabu (24/3)

 

dr. Yunita Ratnasari sebagai narasumber mengatakan. Penyakit Tuberculosis atau yang biasa dikenal dengan TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, menular melalui percikan dahak yang mengandung kuman tuberculosis.

 

Percikan tersebut dapat keluar saat batuk maupun bersin serta dapat menularkan kepada orang lain yang menghirupnya melalui kuman yang masih hidup dan kuman tersebut dapat mati dengan adanya sinar matahari. Jelasnya

 

Menurutnya, Indonesia sendiri merupakan negara nomor 2 setelah India dengan penduduk terbanyak yang menderita Tuberculosis. dan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk lebih awal mendeteksi yaitu dengan memeriksakan diri maupun keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala seperti batuk yang berkelanjutan, batuk berdarah, sulit bernafas, demam, penurunan berat badan, dan beberapa gejala lainnya.

 

“Hal yang tidak perlu dikhawatirkan adalah penyakit Tuberculosis ini dapat disembuhkan dan obat-obatan yang diperlukan sudah disediakan di puskesmas dan fasilitas kesehatan secara gratis,” lanjutnya.

 

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, penyakit Tuberkulosis semakin mendapat perhatian. dr Yunita menyampaikan beberapa penelitian sudah mengatakan TB adalah komorbid dari Covid-19. Komorbid itu sendiri adalah penyakit penyerta yang dialami pasien, sehingga banyak ketakutan yang dialami oleh masyarakat luas khususnya para pasien yang sudah menderita TB 

 

“Seseorang dengan TB yang berat akan mudah terkena Covid-19 dan dapat memperparah kondisinya karna Covid-19. Sehingga apabila sudah terkena TB harus dijaga kondisi tubuhnya agar tidak terkana Covid-19 juga karena dapat merusak paru dengan hebat”, jelas dr Yunita.

 

Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk memantau pasien TB agar tidak terkena infeksi lanjutan seperti virus Covid-19. Pemerintah juga telah banyak mengupayakan program-program untuk pengendalian penyakit Tuberculosis salah satunya adalah sistem informasi TB nasional, katanya.

 

Mengakhiri penjelasanya, dr Yunita meyampaikan perlu adanya upaya secara bersama-sama untuk bisa  mengendalikan penyakit TB secara masif.

 

 “Jangan malu apabila terkena TB, apabila ada keluarga, teman dekat, tetangga dan orang-orang di sekitar kita yang terkena TB maka kita perlu untuk memberikan dorangan dan motivasi serta pendampingan agar bisa sembuh dan tidak menularkan orang lain. Jangan takut berobat, obat TB dapat didapatkan secara gratis dan dapat disembuhkan, ” pungkasnya.

 

Kontributor: Anisa

Editor: Ari Hardi


Editor:

Banten Raya Terbaru