Tangerang, NU Online Banten
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Larangan menggelar Rawahan Akbar dan Tawaqufan untuk menyambut Ramadhan. Kegiatan berlangsung di Aula Kelurahan Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang, Ahad (11/4).
Ketua PAC Ansor Larangan, Muhammad Muslim mengutarakan komitmen Ansor Larangan dalam menjaga kondusivitas lingkungan perlu dibarengi Badan Otonom (Banom) NU, seperti GP Ansor, IPNU-IPPNU dan Pagar Nusa serta dukungan stakeholder. Mengambil teladan para muasis NU bahwa agama selalu mengajarkan lemah lembut dan mengutamakan kemaslahatan umat. sembari mengenali.
"Mudah-mudahan, Banom-banom NU terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan bermanfaat untuk Umat," ujar More, sapaan akrab Ketua PAC Ansor.
Hal yang selaras juga disampaikan oleh KH Marhali, Ketua MUI Larangan. Ia mengatakan, kiprah NU dan para banomnya sudah tidak diragukan lagi.
"Jangan sesekali merasa paling hebat di organisasi. Jangan juga merasa paling besar. Besarkanlah organisasi lewat khidmat dan mengabdi kepada masyarakat. Kepercayaan itu akan muncul dan masyarakat akan melihat apa yang sudah kita perbuat untuk lingkungan," tutur KH Marhali.
KH Muhammad Maliki, Wakil Katib Syuriah PCNU Kota Tangerang mengingatkan sepanjang sejarah sejak Nahdlatul Ulama didirikan selalu paling depan menjaga agama dan negara. Ia meihat sejarahnya saat pembentukan Komite Hijaz. Ulama Nusantara berkumpul dan memimpin untuk menjaga Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dari gempuran ideologi Wahabi.
Sampai zaman kemerdekaan, Ulama Nusantara selalu terdepan memperjuangkan kemerdekaan. Dan menjaga Ideologi negara dari rongrongan dan ancaman sampai saat ini. Sebelum usai, Ketua PCNU Kota Tangeran KH Dedi Mahfudin memberi ceramah kepada hadirin.
"Jadikan momen rowahan dan tawaqufan ini sebagai syiar Islam, karena tradisi ini adalah budaya yang baik hasil dakwah ulama-ulama kita terdahulu," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana proses Nahdlatul Ulama didirikan. Bahwasannya, NU didirikan oleh ulama yang sangat luar biasa. Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari sebelum mendirikan NU tirakat dahulu, lalu berkonsultasi dengan gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan. Jauh sebelum kemerdekaan beliau sudah memikirkan umat untuk menjaga Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah.
"Karenanya, selalu di ingat dalam ber-NU, berperilakulah dengan ahklak NU. Kita sebagai kader, punya tanggung jawab kepada Allah SWT dan para muasis NU untuk menjaga Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Dan menegakkan ajaran Islam sebaik-baiknya sesuai ajaran para ulama.," terang KH Dedi Mahfudin.
Hendrianto Sekretaris Camat Larangan mengapresiasi kegiatan NU di wilayahnya. Ia sangat berterima kasih kepada Ansor dan Pengurus NU di kecamatan Larangan, karena mampu menyatukan organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan menjaga kondusivitas lingkungan.
Kontrobutor: Arfan Effendi
Editor: Kendi Setiawan
