Khutbah

Khutbah Jumat: Obat Bosan Berbuat Baik

Jumat, 13 Oktober 2023 | 09:59 WIB

Khutbah Jumat: Obat Bosan Berbuat Baik

ilustrasi orang bersujud. (NUO)

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰى ، وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلا ّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِه وِأَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ, اُوْصِيْكُمْ وَايَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِه لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَفَرِّجْ عَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَارْحَمْ اُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَانْشُرْ وَاحْفَظْ نـَهْضَةَ الْوَطَنِ فِى الْعَالَمِيْنَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.


Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Setiap manusia dalam menjalani hidup dan beraktivitas atau pun berbuat baik terkadang mengalami kebuntuan atau mengalami kebosanan. Banyak penyebab yang bisa berakibat muncullnya kebosanan, di antaranya monoton dalam aktivitas, kurang manfaat, kurang diminati masyarakat dan lain sebagainya.


Dalam hal berbuat baik, sebagai umat Islam tidak boleh terpengaruh oleh berbagai macam hambatan dan rintangan, karena niat saja untuk berbuat baik sudah mendapatkan pahala, apalagi sudah melakukan walaupun nilainya kecil. Untuk itu semangat berbuat baik tetap harus dikobarkan.


Dalam kehidupan umat Islam, ada setidaknya 3 hal yang tidak boleh bosan, yaitu bosan dalam beribadah, bosan mencari ilmu, dan bosan dalam berbuat baik. Ketika seseorang atau kita merasa bosan untuk berbuat baik dengan berbagai alasan dan kondisi, apa yang harus kita perbuat dalam rang mengobati rasa bosan tersebut yaitu menumbuhkan kesadaran dalam banyak hal, di antaranya:

 


Pertama, kesadaran bahwa berbuat baik adalah perintah Allah

Bahwa berbuat baik banyak macam ragamnya, apa pun perbuatan yang kita lakukan  untuk orang lain yang memiliki manfaat, maka itu adalah perbuatan baik. Terlepas apapun perbuatan baik tersebut. Oleh karenannya sebagai Muslim perlu memahamai jenis-jenis perbuatan baik khusunya yang dapat diberikan kepada muslim yang lain disamping juga sesama manusia yang lainnya. Lebih tegas lagi bahwa kita harus lebih mengetahui kebutuhan dalam kehidupan kita dan orang lain agar kita mengetahui apa jenis peruatan baik yang bisa kita berikan untuk orang lain dan juga diri kita sendiri, sehingga bantuan atau perbuatan baik yang kita lakukan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan. Allah berfirman:


 

 وَلِكُلٍّ وِّجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيۡهَا‌ۚ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِؕ اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًاؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

 


’’Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Baqarah/2: 148)


Kedua, kesadaran bahwa berbuat baik itu berat, bersemangatlah

Dalam berbuat baik sudah pasti tidak semudah yang dibayangkan orang, kadang menemui kesulitan atau boleh jadi hambatan dan pihak tertentu yang tidak menyukai kita untuk berbuat baik. Oleh karena itu kesadaran untuk tetap bersemngat melakukan kebaikan menjadi penting mengingat kepastian ada hambatan atau gangguan yang dalam melemahkan kita dalam berbuat baik.


Ketika semangat berbuat baik itu selalu muncul, maka berbuat baik akan semakin ringan dan semakin tidak terusik dengan duri-duri kecil yang mengambat sehingga akan tetap jalan dan semangat dalam berbuat baik, sebagaimana hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:


 

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ


“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.” (HR Muslim no 2664)

 


Ketiga, kesadaran bahwa akan mendapatkan cintanya Allah

Cinta merupakan penyemangat dalam hidup, cinta itu indah, cinta itu bahagia dan Allah adalah sang pembuat dan pemberi cinta kepada seluruh mahlukNya. Jika seseorang mendapatkan cinta dari Allah sang pemberi cinta pastinya dia akan mendapatkan kebahagiaan, hidupnya terasa indah dan semangat dalam menjalani hidupnya.


Untuk itu sangat penting dan jangan abaikan untuk mendapatkan cintanya Allah dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang mampu kita lakukan di tempat kita berada atau di lingkungan kita sehingga pada saatnya kita akan mendapatkan cinta dari Allah sang pemberi cinta. Allah berfirman:


 

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ


“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS al-Baqarah ayat 195)


Keempat, kesadaran diperintahkan berusaha

Setiap manusia dianugrahi modal oleh Allah akal fikiran, tenaga, dan ilmu untuk mempertahankan hidup, selanjutnya tinggal manusianya yang diberikan kebebasan untuk mempertahankan hidup dengan modal yang Allah. Ada perbedaan pandangan manusia dalam cara memandang hidup dan mempertahankan kehidupan agar bisa stabil dalam keselamatan dan kebahagiaan.


Ketika manusia tidak sanggup dengan baik memanfaatkan modal pokok dari Allah untuk kehidupan ini akan berakibat kurang sukses dan kurang bahagia dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya jika manusia pandai dan berusaha maksimal dalam menggunakan modala dasar kehidupan dari Alla, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan hidup.


Agar manusia bisa mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan maka Allah memberikan perintah kepada manusia untuk berusaha dan bertebaran di muka bumi dalam rangkan memperbaiki status apa saja di mata manusia yang lain, termasuk status sosial dan ekonomi. Untuk itu manusia harus merespons positif terhadap perintah Allah sehingga akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Allah berfirman:



 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ . فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


’’Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (Qs. al-Jumu’ah : 9-10)

 


Kelima, kesadaran penghapusan dosa

Tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa, tetapi orang yang baik adalah orang menyadari memiliki dosa dan berusaha untuk memohon ampun atas dosa yang dimilikinya. Dengan kesadaran memiliki dosa maka kita akan berusaha untuk memohon ampunan atau bertabuat, apa saja yang dapat mendorong perolehan ampunan dari Allah atas dosa yang dimiliki.


Ketika kesadaran itu sudah tumbuh, maka perbanyak berbuat baik kepada sesama terutama orang dan kerabat dekat dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat yang dibutuhkan dengan keikhlasan dalam melakukannya. Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang muslim dengan ikhlas, maka dia akan mendapat penghapusan dosa dari Allah sehingga dia menjadi orang yang suci karena perbuatan baik yang dilakukan, sebagaimana firman Allah:


 

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَىِ النَّهَارِ وَزُلَـفًا مِّنَ الَّيۡلِ‌ ؕ اِنَّ الۡحَسَنٰت يُذۡهِبۡنَ السَّيِّاٰتِ ‌ؕ ذٰ لِكَ ذِكۡرٰى لِلذّٰكِرِيۡنَ


’’Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (QS Huud: 114)


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah,

Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa mengobati rasa malas dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Dan semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan total dan mengobati rasa malas, sehingga kita menjadikan kita orang-orang yang masuk ke dalam kelompok orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, amin.



 

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّه هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَ عَلى الِه وَ اَصْحَابِه وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلى الِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلى الِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. . أَللَّهُمَّ انْصُبْ فِيْ بِلاَدِنَا  هَاذَااِمَامًا عَادِلاً وَبِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ    اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبى وَ يَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .



KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel