• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Nasional

Bangun Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga, Komisioner KPAI Bekali Peserta Pengasuhan Anak Berkualitas

Bangun Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga, Komisioner KPAI Bekali Peserta Pengasuhan Anak Berkualitas
Margaret Aliyatul Maimunah saat menyampaikan materi di Pendidikan Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga (KPRT). (Foto: NUOB/Arfan)
Margaret Aliyatul Maimunah saat menyampaikan materi di Pendidikan Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga (KPRT). (Foto: NUOB/Arfan)

Jakarta, NU Online Banten

Komisioner Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah, mengajak peserta Pendidikan Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga (PKPRT) yang laksanakan oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI untuk senantiasa bersyukur tinggal dan hidup di Indonesia. Karena negara ini memiliki komitmen yang kuat tentang perlindungan anak.

 

“Kita semua mesti bersyukur karena tinggal dan hidup di negara Indonesia. Karena, negara kita ini adalah negara yang memiliki komitmen terkait dengan perlindungan anak. Komitmen itu ditunjukkan oleh banyaknya regulasi, kebijakan, dan undang-undang yang mengatur tentang perlindungan anak,” terangnya, pada Ahad (16/4/2023), di Jakarta Selatan.

 

Margaret menyampaikan, bahwa anak menjadi aset penting bagi suatu bangsa. Karena anak akan menjadi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, semua pihak sedari orang tua, keluarga, masyarakat, dan pemerintah memiliki kewajiban dalam melakukan perlindungan anak. 

 

“Anak adalah sosok yang luar biasa. Karena akan menjadi penerus generasi bangsa. Kita semua mempunyai kewajiban menjaga pertumbuhan anak agar lebih baik. Memberikan hidup yang baik, dan dapat kita hindarkan dari diskriminasi kekerasan pada anak,” ujarnya.

 

Terlebih tantangan hari ini begitu banyak, kata Margaret, salah satunya adalah revolusi industry 4.0. Dengan kemudahan teknologi dan kemudahan akses internet. Ancaman kejahatan cyber mengancam siapapun, termasuk anak-anak. Belum lagi soal kekerasan seksual melalui daring.

 

“Hari ini kita berada di era revolusi industry 4.0. sekarang itu akses internet begitu mudah, kemudian akses terhadap gadget, sangat mudah. Siapapun termasuk anak-anak rentan mengalami kejahatan cyber,” ujarnya.

 

Selain itu, menurut Margaret, terdapat berbagai kejahatan cyber yang mengancam anak. Kejahatan itu seperti, kekerasan seksual, konten negatif yang memuat pronografi, kekerasan, hingga cyber bullying. Kepada masyarakat, perlindungan anak terhadap hal tersebut haru diawasi dengan ketat agar anak terhindar dari berbagai kejahatan cyber.

 

“Hari ini, problemnya macam-macam terkait kejahatan cyber. Ditambah konten-konten di media sosial yang bermuatan pornografi, kekerasan, bullying, dan kekerasan seksual,” ungkap Margaret. 

 

“Karenanya kita harus apresiasi Kemenpora RI telah mengglar kegiatan Pendidikan Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga (PKPRT) ini. Karena sangat penting untuk anak muda sebelum masuk ke jenjang pernikahan,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Margaret mengingatkan, semua pihak memiliki peran penting dalam perlindungan anak. Semua pihak-pihak itu seperti orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Mempunyai kewenangan dan kewajiban dalam menjaga keberlasungan pertumbuhan generasi bangsa.

 

“Kita semua memiliki kewajiban perlindungan kepada anak. Dan kewajiban itu dimiliki oleh, orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Semua pihak memiliki kewajiban untuk melakukan perlindungan pada anak,” tegas Ketua Umum PP Fatayat ini.

 

Karena menurut Margaret, saat ini pengasuhan anak memiliki tantangan yang begitu berat. Dengan perbedaan kondisi zaman. Perkembangan teknologi kian pesat juga memiliki dampak terhadap pertumbuhan anak. Sehingga komitmen yang kuat menciptakan pengasuhan berkualitas dari orang tua harus dimiliki terlebih dahulu. Sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.

 

“Sekarang tantangan pengasuhan anak begitu berat. Dengan kondisi zaman dan teknologi yang berbeda tentunya harus bersama-sama. Tidak hanya dilimpahkan pada ibu saja. Membangun pengasuhan yang berkualitas harus dilakukan bersama pasangan,” pungkas.

 

“Jadi pengasuhan berkualitas itu adalah komitmen berdua. Menjadikan generasi penerus yang berkualitas maka kita harus melakukan pengasuhan yang berkualitas,” imbuh perempuan kelahiran Jombang ini.

 

Pewarta: Arfan


Nasional Terbaru