• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Kemenpora RI Bekali Kepemimpinan Rumah Tangga, Asrorun Niam: Ada Empat Elemen Pengembangan

Kemenpora RI Bekali Kepemimpinan Rumah Tangga, Asrorun Niam: Ada Empat Elemen Pengembangan
KH Asrorun Niam Sholeh saat menyampaikan sambutannya secara daring di acara PKPRT Kemenpora RI. (Foto: NUOB/Arfan)
KH Asrorun Niam Sholeh saat menyampaikan sambutannya secara daring di acara PKPRT Kemenpora RI. (Foto: NUOB/Arfan)

Jakarta, NU Online Banten

Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI KH Asrorun Niam Sholeh menyampaikan, Pendidikan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) merupakan salah satu penguatan pilar kepemimpinan pada ranah domestik. Pada fitrahnya, manusia memiliki kepemimpinan. Karena setiap manusia merupakan seorang pemimpin, baik itu diri sendiri maupun untuk orang lain.

 

"Setiap kita adalah pemimpin yang mengemban tugas keutamaan dan segala kelebihannya," ungkapya secara virtual pada pembukaan PKPRT yang digelar oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Ahad (16/4/2023).

 

Akan tetapi, kata Kiai Asrorun Niam, individu yang memiliki potensi kepemimpinan harus mampu mengaktualisasikannya dalam ranah kehidupan. Tidak heran, pada sisi yang lain ada yang memiliki kepemimpinan namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga, ada orang dengan kesewenangannya di dalam rumah tangga melakukan kekerasan terhadap pasangan dan keluarganya.

 

"PKPRT ini menjadi salah satu ikhtiar Kemenpora RI dalam mengembangkan seluruh lini potensi kepemimpinan berbasis individu. Karena Kepemimpinan keluarga perlu untuk dibangkitkan kesadarannya. Karena setiap individu kita adalah pemimpin. Mengemban amanah di dalam masyarakat yang terus berubah," tutur Kiai Asrorun Niam Sholeh.

 

Ia menuturkan, pada situasi sosial yang kian berubah menuntut adanya penyesuaian. Mengaktualisasikan kepemimpinan individu yang telah diberikan oleh Allah Swt untuk ditunaikan amanahnya di muka bumi ini. Dengan memberikan manfaat kepada orang lain dan dirinya sendiri atas karunia kepemimpinan yang dimiliki.

 

"Itu semua bisa dilaksanakan dengan kemampuan pengendalian diri. men-drive kemampuan personal kita hingga kemudian di dalam tasharruf, pengejawantahan kepemimpinan sehingga melahirkan manfaat untuk orang lain dan dirinya sendiri," ujar Guru Besar bidang ilmu fikih UIN Jakarta ini.

 

lebih lanjut, ia mengungkapkan, tahapan seseorang yang akan melanjutkan hidupnya ke jenjang pernikahan. Seseorang harus mempersiapkan mental dan material. Memperkuat mental menghadapi lingkungan baru. Dan mempersiapkan material yang berfungsi mengemban amanah, nafkah, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, dan berbagai instrumen untuk merealisasikan tugas kepemimpinan domestik dengan baik.

 

"Komitmen untuk mengerti merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam kepemimpinan kita, termasuk kesuksesan dalam mengarungi bahtera rumah tangga," tegasnya.

 

Melalui kegiatan PKPRT ini, ia berharap bisa memberi pemahaman kepada peserta. Membangun keasadaran kolektif dalam diri. Sehingga memiliki kesiapan diri mengarungi bahtera rumah tangga. Peserta akan dibekali dengan pengalaman dan pengetahuan tentang kepemimpinan dalam rumah tangga.

 

Empat Komponen Pengembangan PKPRT

Kendati demikian, Kiai Asrorun Niam mengungkapkan, ada empat elemen penting dalam pengembangan PKPRT ini. Pertama, pengetahuan hukum perkawinan. Peserta dibekali dengan pemahaman hukum mengenai perkawinan dari berbagai aspek. Memberikan pemahaman terkait tata cara perkawinan dalam hukum syar’I dan regulasi perundang-undangan.

 

“Ada aturan hukum-hukum agama dan negara yang mesti diketahui yang mengatur tata cara perkawinan dalam hukum Syar'i dan aman dalam regulasi,” ujarnya.

 

Kedua, Kesadaran Pengasuhan Anak. 

Pada elemen ini, kata Kiai Asrorun Niam, peserta dibekali dengan pengetahuan pola pengasuhan anak yang berkualitas. Memberikan pemahaman kepada peserta soal hak-hak istri, anak, dan keluarga sehingga mengetahui tugas dan tanggung jawab pada pengasuhan anak secara holistik. Seperti asupan gizi yang baik, lingkungan yang kondusif dan pola hidup bertetangga yang baik.

 

“Dalam konteks ini, Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita memilih lingkungan yang baik dalam konteks berumah tangga. Al Jar Qabla Dar, pilih tetangga dahulu sebelum memilih domisili. Ini kelihatannya sederhana, akan tetapi sangat dalam dampaknya bagi proses tumbuh kembang anak dan keluarga,” tegas Kiai Asrorun Niam Sholeh.

 

Ketiga, Kesehatan Reproduksi dan Psikologi Perkawinan

Pada saat masuk jenjang perkawinan, sebagian masih sangat gagap soal reproduksi. Kiai Asrorun Niam menjelaskan, sebagian malah menginternalisir terkait kesadaran kesehatan reproduksi. Dan terkadang, sebagian orang juga melakukan simplifikasi terhadap kajian kesehatan reproduksi.

 

“Hal-hal seperti ini perlu dipahami sehingga bisa menjadi panduan sebelum masuk jenjang rumah tangga,” pungkasnya. 

 

Keempat, Perencanaan Keuangan

Terakhir, pada elemen ini peserta akan dibekali kesadaran tanggung jawab finansial. Mengedukasi pentingnya perencanaan keuangan di dalam keluarga. Karena, kata Kiai Asrorun Niam, di dalam tanggung jawab kepemimpinan rumah tangga salah satunya adalah memberi nafkah. Perkawinan tidak hanya sekedar ketemu jodoh dan cinta belaka, tetapi setiap pasangan mengaktualisasikan cinta yang bertanggung jawab kepada keluarga.

 

“Karena di dalam tanggung jawab kepemimpinan rumah tangga salah satunya adalah memberikan nafkah. Bukan hanya sekedar bertemu jodoh dan cinta belaka, tetapi bisa mengaktualisasikan cinta yang bertanggung jawab kepada keluarga,” tandas Kiai Asrorun Niam dilanjutkan dengan membuka PKPRT angkatan kedua tahun 2023 ini.

 

Pewarta: Arfan


Nasional Terbaru