• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 11 Mei 2024

Nasional

Cerita Ustaz Yusuf Mansur Awal Perjalanan Syekh Ali Jaber Berdakwah di Indonesia

Cerita Ustaz Yusuf Mansur Awal Perjalanan Syekh Ali Jaber Berdakwah di Indonesia
Kenangan Ust. Yusuf Mansur bersama dengan Syekh Ali Jaber, photo diambil dari akun Instagram Ust. Yusuf Mansur.
Kenangan Ust. Yusuf Mansur bersama dengan Syekh Ali Jaber, photo diambil dari akun Instagram Ust. Yusuf Mansur.

Tangerang Selatan, Nu Online Banten

Innaalillaahi wainna ilaihi raaji'uun. Indonesia kehilangan seorang ulama ahli Alquran yang selama ini berdakwah di berbagai wilayah di Tanah Air dan sering menghiasi layar kaca. Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, pendakwah kelahiran Madinah, Arab Saudi, 3 Februari 1976, meninggal dunia pada usia 44 tahun di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta pada Kamis (14/1) sekitar pukul 8.30 WIB. 


Sahabat almarhum yang juga pendakwah kondang, Ustaz Yusuf Mansur menceritakan kisah awal mula perjalanan dakwah Syekh Ali Jaber di Indonesia. Yusuf Mansur mengawali ceritanya dengan lebih dulu menyampaikan kabar duka kepergian Syekh Ali Jaber. 


"Innaa lillaahi wa innaa Ilaihi Raaji'uun. Kita semua berduka, Indonesia berduka, Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah jam 8.30 pagi di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta. InsyaAllah beliau sahid," ucapnya dengan mata berkaca-kaca dan suara agak tertahan, dalam unggahan video di akun Instagram @yusufmansurnew, dikutip Kamis (14/1).

 
Dikatakan Yusuf Mansur, kurang lebih 16-17 hari Syekh Ali dirawat dengan menggunakan ventilator. Pada Rabu (13/1/2021) malam, dirinya mendapatkan kabar bahwa kondisi Syekh Ali kritis. "Saya juga sebar mohon doa kepada ustaz, ustazah, para kiai, para ulama, ke Aa Gym, teman-teman, gus-gus se Nusantara, pengasuh pondok  se Indonesia, Syekh Ali kritis, pakai alat jantung dan sebagainya," katanya dengan mengusap air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya. 


"Kita kehilangan ahlul quran, kita kehilangan pejuang alquran, kita kehilangan seorang dai yang meninggalkan negara untuk Indonesia, mau pindah kewarganegaraan untuk pindah ke Indonesia. Innlaillahi wainna ilaihi raajiun. Insyaallah Syekh Ali husnul khatimah. Mohon disalatkan gaib di masjid-masjid, musala-musala, pesantren-pesantren," tuturnya. 


Yusuf Mansur berjanji untuk terus melanjutkan perjuangan almarhum dalam berdakwah mensyiarkan Alquran di berbagai penjuru negeri. "Saya terus koordinasi dengan keluaganya, dan kita perjuangkan insyaAllah apa yang telah diperjuangkan Syekh Ali, minta doanya," katanya. 


Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Quran ini mengaku banyak  kenangan dirinya bersama Syekh Ali. Yusuf Mansur menceritakan pertama kali Syekh Ali berdakwah di televisi dengannya. "Sama saya di tv, saya bawa ke tv, saya jemput beliau bersama, saya bawa ke TPI zaman dulu, ke MNC, saya kenalin ke Indonesia, 'ini lho orang Arab yang cinta Indonesia. Ini orang alim yang cinta Indonesia. Ini Syekh Ali, orangnya ilmunya tinggi tapi bisa bahasa Indonesia," cerita Yusuf Mansur dengan berurai air mata, menceritakan awal mula perjalanan Syekh Ali berdakwah di Indonesia. 


Saat itu, ketika berada di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Yusuf Mansur mengaku kaget ada seorang ulama yang berperawakan tinggi besar mengenakan jubah kemudian menyapa dirinya. "Saya kaget, ada orang Arab tinggi, orangnya ganteng, gede, nyapa saya, 'Ustaz Yusuf Mansur ya?'. Kaget saya. Pahalanya buat keluarga besar Pak Ahsan Mahmud, Pak Yusuf Kalla, keluarga besar Masjid Sunda Kelapa di awal-awal dulu, keluarga besar teman-teman di Bengkulu, keluarga Sultan, dan semua kawan yang dari awal-awal membuka tangan untuk Syekh Ali berdakwah di Indonesia, bareng dalam Indonesia Menghafal Alquran, alhamdulillah sekarang sudah Syekh Muhammad, adiknya Syekh Ali yang berdakwah di Indonesia," katanya. 


Dikatakan Yusuf Mansur, semua keluarga Syekh Ali adalah penghafal Alquran. Mulai ayah, ibu dan seluruh saudaranya, dan semua cinta Indonesia. 


"Ya Allah terimalah amal solehnya Syekh Ali, semua keluarga besar, jadikan dia orang sholeh yang engkau ridhoi. Engkau terima ya Allah. Dan jadikan lagi lebih banyak Syekh Ali-Syekh Ali yang lain, ulama-ulama quran yang lain, ulama-ulama hebat yang lain. Dan kepada tenaga medis yang telah membantu, mudah-mudahan engka ridhoi," doa Yusuf Mansur. 
Yusuf Mansur mengatakan bahwa Syekh Ali memang mengalami Covid-19, namun ketika meninggal sudah dinyatakan negatif. 


Nasional Terbaru