Nasional

Cintai Lingkungan, Ajak Masyarakat Aktif Daur Ulang Sampah

Rabu, 23 April 2025 | 16:48 WIB

Cintai Lingkungan, Ajak Masyarakat Aktif Daur Ulang Sampah

Ilustrasi. Bentuk cinta kepada bumi juga dapat diwujudkan dengan gemar menanam pohon. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online Banten

Anggota Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Anwar Sjani menyerukan kepada warga Indonesia untuk berpartisipasi aktif mendaur ulang sampah sebagai wujud aksi nyata mencintai bumi dan lingkungan. Seruan itu diungkapkan dalam rangka memperingati Hari Bumi 22 April 2025 yang mengusung tema Our Power, Our Planet (kekuatan kita, planet kita).


“Hari bumi ini sebagai simbol kepedulian global untuk kita lebih peka lagi tentang isu lingkungan, peduli lagi untuk merawat alam, dan terus kita serukan untuk menjaga lingkungan masa depan bumi dan generasi yang akan datang,” ujarnya kepada NU Online, Selasa (22/4/2025).


Anwar menyampaikan, Indonesia setiap tahunnya menghasilkan sampah lebih dari 20 juta ton. Sampah-sampah itu belum bisa dikelola secara optimal sehingga mencemari lingkungan, terutama tanah, sungai, dan laut. “Laut Indonesia ini sudah banyak yang tercemar karena banyaknya sampah yang sulit terurai,” katanya.


Dia juga menjelaskan, LPBI PBNU memiliki Program Aksi Nyata yang telah mengedukasi warga di tingkat desa serta lembaga pendidikan, yakni madrasah dan pesantren, tentang cara memilah dan mendaur ulang sampah yang memiliki nilai komersial. “Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sampah anorganik dapat juga didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang mudah dibuat seperti tas, hiasan rumah, dan pot tanaman,” terangnya.


Dengan bantuan mesin yang modern, lanjutnya, sampah juga bisa didaur ulang menjadi paving block.’’Bisa juga diolah menjadi bahan bakar untuk kendaraan, seperti bensin dan solar,” imbuhnya.


Selain mengolah sampah, tambah Anwar, penting bagi warga Indonesia untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai. “Di Jakarta, sudah lumayan banyak warga yang menggunakan tumbler dan membawa tas belanja sendiri sebagai aksi nyata mengurangi sampah. Semoga kebiasaan ini dapat diterapkan di kota-kota lainnya,” harapnya, dilansir NU Online.


Menurutnya, bentuk cinta kepada bumi juga dapat diwujudkan dengan menghemat penggunaan listrik dan gemar menanam pohon. “Listrik yang tidak digunakan sebaiknya dimatikan. Lahan kita ini setiap tahunnya terjadi pergeseran fungsi, maka perlu kita giatkan terus gerakan menanam pohon di lingkungan sekitar dan di lahan terbuka,” ungkapnya. Menurutnya, melakukan hal-hal itu secara konsisten setiap hari merupakan wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan. (Rikhul Jannah)