• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 13 Mei 2024

Nasional

Gus Mus: Tetap Rukun Jelang Pemilu, Kenapa Harus Bertengkar? yang Enak Calonnya

Gus Mus: Tetap Rukun Jelang Pemilu, Kenapa Harus Bertengkar? yang Enak Calonnya
Gambar KH Ahmad Mustofa Bisri. (Foto: @gusmusgusmu)
Gambar KH Ahmad Mustofa Bisri. (Foto: @gusmusgusmu)

Banten, NU Online Banten

KH Ahmad Mustofa Bisri menyampaikan pesan ke masyarakat, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), agar tetap rukun, tenang, dan tidak berlebihan dalam mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.


"Nasihat saya, kalau kalian setuju. Di tahun politik ini, tenang saja. Ini sesuatu yang rutinan setiap 5 tahun sekali. Kalau teman kalian tidak sama pilihan sama kalian, ya tidak apa-apa," tutur mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akrab disapa Gus Mus itu dalam Lailatul Ijtima' Pengurus Wilayah Nahdaltul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, dikutip dari Youtube Kanal Mata Air, Kamis (24/1/2024). 

 


Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu mengatakan, perbedaan pilihan sesuatu yang alamiah dan akan berulang setiap ada pemilu. Penyebabnya tentu ada banyak faktor. Mulai kedekatan emosional, perbedaan sudut pandang, hingga beda dalam tujuan. Namun, ciri dari tokoh NU dan Nahdliyin sejak dulu selalu berpendapat berdasarkan dalil-dalil atau dasar yang kuat sehingga dalam setiap gerak-geriknya ada landasan yang kuat.  "Karena ketidaksamaan tersebut sesuatu yang alamiah. Beda itu fitrah, tidak ada salahnya beda," tegas Gus Mus sebagaimana dilansir NU Online.



Gus Mus juga mengingatkan, jangan sampai perbedaan pilihan dalam pemilu yang lima tahun sekali merusak pernikahan yang sudah dibangun puluhan tahun. Begitu juga pemilu tersebut tidak boleh merenggut persaudaraan dan memutuskan silaturahim.  "Suami istri beda pilihan itu tidak dosa, jangan bertengkar. Kenapa harus bertengkar, yang enak adalah calonnya. Kalian dapat apa ketika harus ngotot-ngototan?" kata Gus Mus.



Menurut Gus Mus, untuk menyikapi ketika ada yang meminta dukungan, maka jika cocok, dukung dengan tanpa merusak hubungan suami istri dan persaudaraan. Karena nanti lima tahun kemudian akan ada calon baru lagi, beda kembali calonnya, calon yang didukung akan berbeda lagi.

 


"Jadi ketika ada yang minta dukungan ya didukung, biasa saja. Jadi tenang saja, tidak perlu tegang-tegangan, santai aja. Tidak perlu merengut (cemberut) terus-menerus. Hidup akhir zaman jangan banyak gaya. Syukur yang diperbanyak," ucap dia.


Dia juga mengingatkan pengurus Nahdlatul Ulama yang ada di Jawa Tengah untuk lebih fokus ke politik kebangsaan dan kerakyatan. Memikirkan nasib petani yang belum sejahtera.  Gus Mus sepakat jika pengurus NU Jawa Tengah fokus penguatan akar rumput. Penguatan ekonomi masyarakat kecil. Warga NU harus disiapkan secara kolektif untuk kapasitas dan keilmuannya. ’’Kesimpulannya, NU balik ke awalnya, tujuan awalnya menyantuni masyarakat, mengelola masyarakat, mengurus masyarakat, pengurus-pengurus NU harus ingat ini," ujarnya menekankan. (Syarif Abdurrahman)


Nasional Terbaru