Presiden Bertemu Pimpinan Ormas, Sepakat Saling Bersatu-Jaga Kerukunan
Selasa, 2 September 2025 | 16:47 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mewakili para pimpinan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan menjelaskan, pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan lainnya membuahkan kesepakatan untuk saling bersatu dalam menjaga kerukunan bangsa Indonesia.
âKami semua bersepakat bahwa semua harus bersatu secara utuh untuk berjuang bersama, mengatasi tantangan bersama, dan terus-menerus memohon pertolongan Tuhan. Semoga segala ikhtiar yang dilakukan bangsa ini mendapatkan perlindungan dan kekuatan,â ujar Gus Yahyaâsapaan KH Yahya Cholil Staqufâdalam keterangan pers usai pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Dia menyebut para tokoh agama berkomitmen  untuk konsisten mengingatkan kepada presiden dan seluruh perangkat administratifnya untuk teguh dalam melaksanakan cita-cita bangsa. Menurut keterangan Gus Yahya, dari pertemuan itu, presiden menghendaki agenda semacam ini dapat dilakukan secara rutin.
Senada, Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty menyampaikan, suasana pertemuan guyub rukun. âKami sangat berharap modal-modal pertemanan dan keguyuban ini bisa didorong ke tengah masyarakat,â katanya, dilansir NU Online.
Dia menyebut pembicaraan yang terjadi dalam forum tersebut transparan dan apa adanya, seperti tentang pajak yang memberatkan rakyat, korupsi, kenaikan tunjangan anggota dewan, serta perilaku pejabat yang pongah dan kerap flexing.
Menurut Jacky, presiden sempat menyebut akan mendorong dengan sungguh-sungguh pengesahan undang-undang perampasan aset bersama para anggota dewan. Selain itu, disampaikan pula komitmen presiden dalam praktik-praktik demokrasi dengan menjamin kebebasan berpendapat dengan catatan tanpa dibarengi dengan tindak anarkisme.
Sekadar diketahui, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan bersama sejumlah pemimpin ormas keagamaan, buruh, dan umum di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9/2025). Presiden didampingi oleh sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, dan sejumlah ketua umum partai politik.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan ormas Islam telah bertemu Prabowo di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025). Pertemuan itu berlangsung selama 3 jam di tengah situasi sosial yang memanas menyusul meninggalnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Jakarta. Â
Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan menahan diri dari segala bentuk tindakan yang dapat memperkeruh keadaan. Â
"Alhamdulillah, sore ini kami berdialog dari hati ke hati dengan Bapak Presiden. Kami memahami betul persoalan bangsa yang sedang kita hadapi hari-hari ini. Karena itu, kami bersepakat untuk mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, agar bangsa ini bisa menghadapi tantangan dengan kepala dingin," ujarnya. Ditambahkan, ormas-ormas Islam siap bergandengan tangan dengan pemerintah demi mencari jalan keluar atas persoalan bangsa.
Hadir dalam pertemuan itu perwakilan PP Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Hidayatullah, Al Irsyad, Persatuan Islam (Persis), Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), serta sejumlah ormas lainnya. Â
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa demokrasi harus dijalankan secara beradab, bukan dengan kekerasan. "Kita semua memahami aspirasi rakyat, tetapi penyampaian aspirasi harus tetap dalam koridor tanggung jawab dan keadaban, agar tidak meruntuhkan persatuan bangsa," ucapnya. Â
Para pimpinan ormas sepakat, situasi bangsa saat ini menuntut ketenangan dan kesabaran dari semua pihak, termasuk masyarakat sipil maupun aparat negara. (Afrilia Tristara, M Fathur Rohman)
Â
Terpopuler
1
Krisis Kepemimpinan, Manajemen Konflik, dan Budaya Malu
2
MWCNU Larangan Dilantik, Dorong Sinergitas dan Kemandirian Jamâiyah
3
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Presiden Tak Peka Keresahan Rakyat
4
Akademisi Australia Ini Sebut Gus Dur Jadikan Islam Lebih Kontekstual
5
PCNU Kota Tangerang Ajak Nahdliyin Jaga Kondusifitas dan Persatuan
6
Kepolisian Perlu Benahi Mekanisme Penanganan Unjuk Rasa
Terkini
Lihat Semua