• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Rais ’Aam PBNU: Mari Berikan Ketaatan, Itu Keindahan NU

Rais ’Aam PBNU: Mari Berikan Ketaatan, Itu Keindahan NU
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Rais ’Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kiri). (Foto: Pan Harlah ke-78 MNU for NUOB)
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Rais ’Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kiri). (Foto: Pan Harlah ke-78 MNU for NUOB)

Jakarta, NU Online Banten

Rais ’Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak kepada seluruh jajaran Nahdlatul Ulama (NU) serta masyarakat luas menghindari kekacauan, kegaduhan, dan taat pemimpin. Jika pemimpin sudah disepakati, maka harus ditaati. Jika tidak sepakat dengan kebijakan atau keputusan, maka jangan berkhianat.



"Saya minta kepada jajaran NU beserta banom (badan otonom)-nya, mari berikan ketaatan, itu keindahan NU. Bukan karena pimpinan ingin ditaati. Karena ketaatan adalah modal besar," ujarnya dalam tausiah Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU dan ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (20/1/2024) pagi.


Pengasuh Pondok Pesantrean Miftachus Sunnah Surabaya, Jawa Timur, itu menambahkan, cerminan warga NU yang berakidah Ahlussunah wal Jama’ah akan selalu menunjukkan sikap taat kepada pimpinan. Mendengarkan dengan sesungguhnya dan menaati apa yang sudah jadi keputusan pemimpin. "Hal tersebut untuk menjaga ketentraman. Jangan sampai langkah dan ucapan, karena tidak suka dengan pemimpin, membuat gaduh di tengah masyarakat. Terjadi perpecahan di mana-mana dan menyebabkan kerusakan lebih besar,’’ tutur Kiai Miftah di hadapan 150 ribu jamaah yang hadir di GBK.

 


Seperti diketahui, kegiatan utama harlah yang dimulai Sabtu (20/1/2024) dinihari adalah pembacaan dzikir, istighotsah, doa, dan shalawat. Juga shalat tahajud dan hajat, serta khataman Al-Qur'an dengan target khatam sebanyak 2024 kali, mengacu 2024.
 


Hadir dalam acara tersebut di antaranya, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Mustasyar PBNU Habib Luthfi Bin Yahya, Mustasyar PBNU Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan putri Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid, dan Hj Zannuba Arifah Chafsoh yang akrab disapa Yenny Wahid. Juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (Dendy Ramdan Ilahi)
 


Nasional Terbaru