Nasional

Rektor UIN Jakarta: Kunjungan Paus Mempertegas Komitmen Membangun Perdamaian

Rabu, 4 September 2024 | 07:14 WIB

Rektor UIN Jakarta: Kunjungan Paus Mempertegas Komitmen Membangun Perdamaian

Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar (kanan) di Rusia dalam rangka kunjungan ke enam kampus. (Foto: UIN Jakarta)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar berharap, kunjungan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, ke Indonesia mempertegas komitmen bersama umat agama-agama dalam membangun toleransi dan perdamaian hidup umat manusia. ’’Hari ini, kita bersama-sama menyaksikan sebuah peristiwa yang sangat penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Segenap keluarga besar sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyambut dengan penuh sukacita dan rasa hormat atas kunjungan Paus Fransiskus,’’ ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima NUOB, Rabu (4/9/2024) pagi.



Prof Asep-- Asep Saepudin Jahar--yang saat ini dalam lawatan ke Rusia, menambahkan, kunjungan Paus ini tidak hanya mempererat hubungan antara komunitas Katolik dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, tetapi juga menjadi simbol penguatan nilai-nilai toleransi di antara umat beragama di Tanah Air. “Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia memiliki makna yang mendalam bagi kita semua, khususnya dalam upaya memperkuat tali persaudaraan dan memperkokoh komitmen bersama dalam menciptakan kehidupan kemanusiaan yang damai,” tuturnya.


Indonesia, sebagai negara dengan keragaman agama, budaya, dan etnis, lanjutnya, selalu berusaha untuk menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan harmoni. “Kunjungan Paus Fransiskus menjadi pengingat sekaligus pendorong bagi kita untuk terus mengedepankan dialog, saling pengertian, dan kerja sama lintas agama,” tambahnya.


Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan solidaritas dalam menghadapi tantangan global yang mempengaruhi kehidupan kemanusiaan. ’’Termasuk kemiskinan, ketidakadilan, krisis lingkungan, bahkan konflik peperangan di sejumlah kawasan dunia,’’ imbuh pria berkacamata itu.


Tak hanya itu. Dia juga berharap, nilai-nilai kasih, cinta kasih, dan persaudaraan universal yang senantiasa diperjuangkan Paus dapat menjadi inspirasi bagi seluruh umat agama dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab.



Seperti diberitakan, Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia. Pesawat ITA Airways yang ditumpangi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dari Roma, Italia, itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024) pukul 11.26 WIB. Kedatangan Paus disambut di antaranya Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Tahta Suci untuk Indonesia Piero Pioppo, dan perwakilan Vatikan Uskup Agung Kardinal Ignatius Suharyo. Paus kemudian menuju tempat menginapnya di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.



Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kunjungan Paus ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah.’’Sudah direncanakan beberapa tahun yang lalu, tapi tertunda karena pandemi Covid-19,’’ ujarnya saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/9/2024).


Jokowi melanjutkan, ini merupakan kunjungan ketiga setelah kunjungan Paus Paulus VI pada 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. ’’Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama memupuk perdamaian dan persaudaraan serta menjamin kesejahteraan bagi umat manusia,’’ jelas pria asal Solo, Jawa Tengah, itu seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.



Dijelaskan, selama empat hari kunjungan, Paus akan melakukan pertemuan kenegaraan, pertemuan dengan korp diplomatik dan wakil-wakil masyarakat, pertemuan dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, serta Misa Kudus.


’’Saya atas nama rakyat Indonesia menyambut hangat dan terima kasih atas kunjungan yang teramat mulia Paus Fransiskus ke Indonesia. Selamat datang yang teramat mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia,’’ pungkas Jokowi yang didampingi di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Ignasius Jonan, ketua panitia kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.  (*)