Jakarta, NU Online Banten
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Abdullah Syamsul Arifin melaporkan sembilan program prioritas LD PBNU 2025 kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Sembilan program yang dihasilkan melalui rapat pleno LD PBNU itu mulai dari standardisasi imam dan khatib Jumat hingga diklat kader dai dan daiyah NU.
Gus Aab--sapaan KH Abdullah Syamsul Arifin-- juga membeberkan pertemuannya dengan segenap jajaran pengurus LD PBNU yang membahas evaluasi program yang telah terlaksana pada 2024. Pertemuan itu berlangsung di Lantai 3, Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (19/12/2024). "Kita menyampaikan program-program prioritas yang akan dipertajam sekaligus melanjutkan program yang telah dilaksanakan pada 2024," katanya saat jumpa pers di Gedung PBNU. "Intinya ada sembilan program prioritas yang akan dilaksanakan LD PBNU di 2025," imbuhnya, dilansir NU Online.
Sembilan program prioritas LD PBNU 2025 itu adalah standardisasi kompetensi imam dan khatib Jumat. LD PBNU akan bekerja sama dengan Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU memberikan quality assurance kepada imam dan khatib Jumat yang telah mendapatkan sertifikasi. Program ini mencakup pelatihan membaca Al-Qur’an, memahami literatur keagamaan, serta penguatan wawasan syar’i sehingga mereka dapat memenuhi standar kualitas dakwah NU.
Selanjutnya, sertifikasi pembimbing manasik haji dan umrah profesional. Pogram ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN/IAIN se-Indonesia, serta Badan Pelaksana Haji (BPH), guna memastikan kompetensi pembimbing haji dan umrah sesuai kebutuhan jamaah.
Kemudian penulisan buku-buku dakwa. LD PBNU akan melibatkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta berbagai badan otonom dan lembaga PBNU untuk menghasilkan literatur dakwah yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman.
Juga standardisasi kompetensi dai dan daiyah NU melalui kerja sama dengan Kementerian Agama. LD PBNU akan mengadakan pelatihan berjenjang untuk dai dan daiyah, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat terampil. Program ini bertujuan untuk mendistribusikan dai-daiyah yang sesuai kebutuhan bagi berbagai komunitas masyarakat, khususnya warga NU.
Lalu pengiriman imam dan khatib Jumat, dai, dan daiyah ke Wilayah 3T, dan internasional. LD PBNU akan terus memperluas jangkauan dakwah hingga ke daerah terpencil dan negara-negara internasional. Antara lain Inggris, Belanda, Korea Selatan, Hongkong, Australia, Jepang, dan Taiwan. Kerja sama ini melibatkan DKM, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU, dan Kementerian Agama.
Ada juga Program Ramadhan Asyik 1446 Hijriah. LD PBNU bersama LTM PBNU dan LAZISNU PBNU akan melaksanakan berbagai kegiatan yang menghidupkan suasana Ramadhan.
Di samping itu, ngaji kitab kuning. Program ini akan dilaksanakan secara daring dan luring, dengan melibatkan narasumber dari unsur syuriah dan badan otonom NU. Fokus kegiatan adalah penguatan literasi kitab kuning bagi dai dan daiyah, terutama di wilayah Jabodetabek.
Selain itu, penguatan literasi digital. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital serta Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU.
Terakhir, diklat kader dai dan daiyah NU. Diklat ini akan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan melalui kerja sama dengan lembaga serta badan otonom NU di tingkat pusat dan daerah. (Haekal Attar)
Â
Terpopuler
1
Perang Iran-Israel, PBNU Desak Genjatan Senjata Segera
2
AKN NU Membangun Kader dengan Jiwa Petarung
3
Jadi Kader IPNU-IPPNU Butuh Semangat dan Istiqamah
4
Sopian Terpilih sebagai Ketua PAC Ansor Banjarsari, Baehaqi Jadi Nakhoda Malingping
5
Berburu Kemabruran Haji
6
AKN NU sebagai Ikhtiar Lahirkan Pemimpin NU Masa Depan
Terkini
Lihat Semua