Digelar di Pesantren, Festival Ini Jadi Sarana Edukasi Melestarikan Kebudayaan
Jumat, 27 September 2024 | 06:02 WIB

Festival Keceran Tjimande 2024 di Pondok Pesantren Al Marjan Mulabaru, Cipanas, Lebak, Banten, Kamis (26/9/2024). (Foto: NUOB/Sapnudi)
Lebak, NU Online Banten
Penasihat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kebudayaan Seni Silat dan Tari Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) Lebak H Saepudin Asy Syadzily mengatakan, seni bela diri tradisional seperti tjimande bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang kedalaman spiritual dan etika. ’’Saya mendukung kegiatan ini, apalagi diadakan di pesantren, yang bisa menjadi wadah untuk memperkenalkan tradisi luhur kepada generasi muda,’’ ujar pengasuh Pondok Pesantren Al Marjan Mulabaru itu saat Festival Keceran Tjimande di Pondok Pesantren Al Marjan Mulabaru, Cipanas, Lebak, Banten, Kamis (26/9/2024) malam.
Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, kegiatan tersebut bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi untuk melestarikan kebudayaan bangsa. ’’Kami berharap kegiatan ini bisa terus berkembang dan menarik lebih banyak generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan leluhur kita,’’ jelasnya di hadapan ratusan orang yang hadir.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Adapun Ketua DPD Kesti TTKKDH Lebak Maman Suparman menambahkan, acara ini menjadi momentum penting masyarakat Lebak. "Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan seni bela diri tradisional di Lebak. Seni bela diri yang digelar ini mengandung filosofi hidup yang mengajarkan kesabaran, keteguhan, dan keberanian,’’ imbuhnya pada festival yang diisi dengan berbagai pertunjukan bela diri dari berbagai padepokan di Lebak.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND