Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Kekerasan di Lingkungan Pesantren, Ketua PC Fatayat Kota Tangerang: Perlu Pengawasan dan Pencegahan Bersama

Ketua PC Fatayat NU Kota Tangerang Menawati saat acara Gebyar UMKM dan Festival Kreatifitas. (Foto: Arfan).

Kota Tangerang, NU Online Banten
Jika memandang dalam sudut apapun, kekerasan kepada orang lain tidak dapat dibenarkan. Terlebih, jika kekerasan tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Hal demikian merupakan tindakan yang sangat memprihatinkan.

 

Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Tangerang Menawati kepada NU Online Banten melalui keterangan tertulis, pada Selasa (30/8/2022).

 

"Tindakan kekerasan hingga menghilangkan nyawa orang lain tidak dibenarkan dalam hal apapun," tegasnya.


Baca Juga:
Dilantik, Pengurus Fatayat NU Kota Tangerang Membawa Energi dan Semangat Baru

 

Menawati, menyoroti kekerasan terhadap santri hingga menyebabkan meninggal dunia beberapa hari ini. Menurut Menawati, kasus kekerasan yang merebak akhir-akhir ini merupakan akibat belum optimalnya sistem pengawasan di pesantren. Ini pekerjaan rumah buat dunia pesantren.

 

"Peran pengawasan pesantren harus di optimalkan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Menawati.

 

Pesantren yang seharusnya menjadi tempat paling aman, ramah dan nyaman, menjadi tercederai karena oknum santri yang melakukan tindakan kekerasan terhadap santri lainnya, kata Menawati.


Baca Juga:
Berdayakan Ekonomi Umat, Fatayat NU Kota Tangerang Adakan Pelatihan Koperasi dan UMKM

 

Pesantren merupakan tempat pembelajaran agama dan akhlak terbaik. Namun, jika ditemukan kasus kekerasan di lingkungan pesantren, hal itu merupakan kelalaian oknum pengurus pesantren jangan di generalisir ke semua pesantren, tutur Alumni Pesantren Babussalam Tangerang ini.

 

"Kita tidak boleh menyalahkan pesantren, karena pada dasarnya pesantren mengajarkan welas asih, tata krama kepada semua orang. Prinsip itulah yang diajarkan oleh Kiai dan guru-guru kita," katanya.

 

Kendati begitu, Ia turut prihatin atas kasus kekerasan yang menimpa seorang santri yang meninggal dunia di Pesantren di Kota Tangerang. Menawati mengatakan, kejadian demikian merupakan perbuatan yang tidak elok dan sangat memprihatinkan. 


Baca Juga:
Gebyar UMKM dan Festival Kreativitas Fatayat NU Kota Tangerang Resmi Dibuka

 

Mengingat, kata Menawati, pesantren merupakan tempat yang seharusnya aman dan nyaman bagi anak untuk menimba ilmu agama. “Pesantren seharusnya menjadi tempat paling aman dan nyaman untuk anak dalam memperdalam ilmu agama,” kata Menawati.

 

Perempuan lulusan UIN Jakarta ini, mengamati, merebaknya kasus kekerasan di lingkungan pesantren menjadi pekerjaan rumah bersama. Selain di pesantren, orang tua juga harus ambil peran memberikan contoh dan bimbingan saat liburan di rumah kepada anak agar tidak melakukan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.

 

"Solusi untuk meminimalisir kekerasan di pesantren salah satunya adalah menyediakan fasilitas konseling kepada santri," ucap perempuan yang akrab disapa Noni.

 

"Kedua melakukan pembinaan kepada anak atau santri yang super aktif. Karena, menurut Menawati tidak ada istilah anak nakal, yang ada anak aktif yang perlu di arahkan ke hal-hal yang positif dan produktif," tandasnya.

Arfan Effendi
Editor: Ari Hardi

Artikel Terkait