Ngaji Politik ala Ibnu Sina, Menyelesaikan Masalah tanpa Menimbulkan Masalah
Kamis, 28 Desember 2023 | 23:23 WIB

Ketua PCNU Kabupaten Serang Serang H Muhammad Robi UZT (tengah) saat Ngaji Politik ala Ibnu Sina. (Foto: NUOB/Dendy Ramdan)
Kota Serang, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang H Muhammad Robi UZT mengatakan, Ibnu Sina yang banyak dikenal orang sebagai bapak kedokteran Islam, juga memiliki pandangan terkait politik.
’’Bagi Nahdliyin, perlu dan dirasa penting untuk memahami politik dalam sudut pandang Ibnu Sina. Barangkali tidak banyak yang tahu, Ibnu Sina memiliki pemikiran, ide, dan gagasan konsep dasar mengenai politik,’’ ucapnya dalam Ngaji Politik ala Ibnu Sina dalam Kitab as-Siyasah di Banjarsari, Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Kamis (28/12/2023) sore.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dijelaskan Gus Robi—panggilan akrabnya--, yang akan dibahas dalam karya Ibnu Sina tersebut secara garis besar adalah bagaimana cara bisa mengimplementasikan politik dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Ketika NU Dikira Partai Politik
"Politik itu luas. Orang lain ada yang menganggap politik adalah apa yang dilakukan oleh para politikus. Tapi dalam kitab ini, Ibnu Sina menerangkan bahwa berpolitik itu adalah hak individu setiap manusia. Setiap apa yang dilakukan manusia itu adalah bentuk politik bagi dirinya,’’ ungkap pria yang pernah menimba ilmu di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, itu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Politik dari diri sendiri dan untuk diri sendiri, lanjut pria yang sekarang sedang menempuh program doktor di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten itu, menarik untuk dibahas dan dipahami tentang politik moral yang dikedepankan oleh Ibnu Sina dalam karyanya.
Baca Juga
Politik Rahmatan Lil-Indonesiyyiin
"Mengkaji kitab ini bertujuan untuk lebih mendalami politik. Dibahas dalam kitab ini bahwa politik dalam lingkup kecil adalah politik untuk diri sendiri. Contohnya, mengatur rumah tangga, mendidik anak, mengatur keorganisasian kehidupan, dan lain-lain. Itu semua adalah politik. Lebih tepatnya adalah bagaimana agar kita bisa mengatur dan menyelesaikan masalah tanpa harus menimbulkan masalah yang lain,’’ tegas pria yang pernah belajar di Yaman itu.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ditambahkan, politik hari ini diduga yang menggunakan politik identitas, politik adu jotos, politik yang saling merendahkan dan menjatuhkan, politik yang harus akan kekuasaan. "Ingat, politik yang seperti itu bukanlah fitrah dari adanya politik. Fitrahnya politik adalah yang bisa menyejahterakan diri sendiri dan orang lain tanpa harus saling adu jotos, menonjolkan identitas, merendahkan dan menjatuhkan orang lain. Apalagi berpolitik menggunakan uang," tambah pria yang menyelesaikan S2-nya di Malaysia itu.
Pengasuh Ponpes Moderat At-Thohiriyah Pelamunan itu pun mengajak kepada semua warga NU agar bisa memahami politik secara lebih luas dan elegan.
"Ibnu Sina mengajarkan kepada kita untuk berpolitik menggunakan moral. Dengan morallah akan menciptakan pemimpin yang baik, adil, dan bijaksana. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa membereskan masalah dirinya sendiri terlebih dahulu, baru orang lain,’’ ungkapnya pada kegiatan yang direncanakan digelar rutin itu. (Dendy Ramdan Ilahi)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND