Banten Raya

Self Leadership, Harus Selesai dengan Dirinya Sendiri Dulu

Rabu, 3 Juli 2024 | 14:02 WIB

Self Leadership, Harus Selesai dengan Dirinya Sendiri Dulu

Perencana Ahli Madya pada Asdep Kepemimpinan Pemuda Kemenpora H Abdullah Mas'ud saat menjadi pemateri di FDI UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (3/7/2024). (Foto: NUOB/A Tsalis NZ)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan dalam pelayanan kepemudaan merupakan sesuatu yang penting.’’Sehingga nantinya menjadi pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri, berkarakter, dan berdaya saing,’’ ujar Perencana Ahli Madya pada Asisten Deputi (Asdep) Kepemimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) H Abdullah Mas'ud saat menjadi pemateri Upgrading Kepemimpinan Mahasiswa dan Student Hearing yang diadakan Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (3/7/2024).



Dijelaskan pemilik Paramuda Travel itu, saat ini di Indonesia lebih dari 60 juta penduduknya adalah pemuda.’’Pemuda harus dibekali itu. Karena mereka adalah penerus bangsa,’’ tegas ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel itu.


Pada kesempatan itu, suami Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah itu juga menjelaskan level kepemimpinan  yang harus dilalui. ’’Self leadership merupakan tahap yang penting. Di tahap ini, kita harus mempunyai kemampuan memimpin diri sendiri. Harus selesai dengan dirinya sendiri dulu.  Harus mempunyai target cita-cita 10 tahun ke depan mau jadi apa?” ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD



Jika sudah menguasai tahap self leadership, imbuhnya, selanjutnya tahap leading others. Yaitu bagaimana memimpin orang lain, baik di organisasi maupun komunitas. Terakhir adalah leading leaders, yakni memimpin para pemimpin. “Inilah yang dimaksud kepemimpinan yakni kemampuan meng-organize (mengatur) dan memengaruhi,” paparnya.


Pemimpin yang hebat, lanjutnya, itu yang bisa menggabungkan antara  karakter dan kompetensi. Karakter moral dan kinerja. ’’Sedangkan kompetensi yakni, talent, skill, dan knowledge,” terang pria yang mengenakan baju batik lengan panjang dipadu celana warna gelap dan peci hitam itu.



Pimpinan Pondok Pesantren Al Nahdlah Depok, Jawa Barat, itu juga menyinggung program di instansi tempatnya bekerja. Khususnya terkait pentingnya pemahaman kepemimpinan dalam berumah tangga. “Untuk membekali pemuda, kami di Deputi 2 memiliki program Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga,” tambahnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Tak hanya itu. Dalam kegiatan bertema Strategi Menjadi Organisator yang Sukses di Era Digital yang diikuti organisasi kemahasiswaan di FDI UIN Jakarta, dia menilai, era digital yang kini ada di kehidupan merupakan kesempatan dan tantangan. "Sebagai pemimpin, harus bisa memanfaatkan fasilitas yang ada ke arah yang lebih positif," pungkasnya pada acara yang menghadirkan Dekan FDI UIN Jakarta Yuli Yasin sebagai keynote speech itu. (Abdulloh Tsalis Zaadin Ni'am)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND