Nasional

Enam Program Ini Fokus Inspektorat Jenderal Kemenag RI di Triwulan III

Rabu, 31 Juli 2024 | 19:13 WIB

Enam Program Ini Fokus Inspektorat Jenderal Kemenag RI di Triwulan III

Rapat arahan Rencana Pengawasan Triwulan III Inspektorat Wilayah II. (Istimewa)

Jakarta, NU Online Banten 

Inspektur Jenderal (Itjen) Kementerian Agama Faisal Ali Hasyim menyampaikan, pada triwulan III tahun anggaran 2024. Pihaknya telah melakukan evaluasi di enam program pendidikan Islam. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas semakin bermutu dan berjalan dengan akuntabel.

 

“Kehadiran Inspektorat Jenderal untuk melakukan pengawasan Pendidikan Islam sangat penting, agar ada perbaikan terus-menerus, sehingga memuaskan Masyarakat pengguna," tegasnya saat rapat arahan Rencana Pengawasan Triwulan III Inspektorat Wilayah II, pada Senin (29/7/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Ia menegaskan, bahwa pihaknya saat ini membantu satuan kerja agar menjadi lebih baik. Melakukan pekerjaan dibelakang layar. Tidak memperdulikan kepentingan sebuah nama, namun, kehadiran pihaknya menjadi sangat penting dalam keberhasilan sebuah satuan kerja.

 

“Kalau ada keberhasilan sebuah Satker pasti yang mempunyai nama baik adalah satker tersebut, Itjen berada di belakang layer, namun kehadiran kita penting," tegasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Banten.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada para auditor agar bekerja dengan baik, melakukan analisis program berdasarkan fakta-fakta dan lebih penting dari itu adalah apa saran perbaikannya. Memberikan solusi dan menjadikan auditi sebagai mitra kerja.

 

“Dengan demikian maka kehadiran kita Itjen menjadi dirindukan bukan sebaliknya," tukasnya Mantan Eselon II pada BPKP ini.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Sementara, Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal Kemenag Ruchman Basori mengatakan, salah satu topik evaluasi ada pada pemetaan guru madrasah. Hal itu penting dilakukan untuk mengurai benang kusut atas mutasi dan penempatan guru yang tidak sesuai kebutuhan.

 

“Guru memegang peran penting dalam pembelajaran, karenanya harus dilakukan peningkatan kualitas dan kapabilitas, itu semua bisa dimulai dari pemetaan terlebih dahulu," kata Ruchman.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini berharap, kepada para auditor agar dapat melakukan pengawasan secara persisi. Seperti yang sudah diawali dari penggalian data, penyusunan instrument pengawasan, dan diskusi dengan para ahli.

 

Enam Program Evaluasi di Pendidikan Islam

Sekedar informasi, keenam program pendidikan Islam yang menjadi fokus Inspektorat Kemenag RI pada Triwulan III ini diantaranya, Evaluasi Penguatan Kapabilitas Satuan Pengawasan Internal Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (SPI PTKN), Pemetaan dan Penataan Guru dan Pengawas Madrasah Berbasis Kebutuhan (Redistribusi).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Selain itu, Inspektorat juga fokus pengawasan pada program Bantuan Pendidikan Tinggi meliputi bantuan penelitian dan pengabdian masyarakat.

 

Juga, fokus pada peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Islam, Program Cyber University Pada Universitas Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon, dan Kualitas Pelaksanaan Pendidikan Keagamaan Non Formal MDT dan Sekolah Minggu Buddha.

 

Sebelumnya, Inspektorat Wilayah (Itwill) II telah melakukan pengawasan pada Triwulan II dengan empat program.

 

Yakni Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Perempuan, Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak, Audit Kinerja Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Penguatan Kapabilitas Satuan Pengawas Internal Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (SPI PTKN).

 

Inspektur Jenderal Kemenag RI menyetujui ke enam program tersebut. Karena merupakan isu strategis dan faktual, pada Ditjen Pendidikan Islam. Ia meminta juga agar persoalan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak pada pesantren dilakukan evaluasi dan perbaikan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND