• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Nasional

Kaji Inovasi Pesantren Salaf API Tegalrejo, Irwil II Kemenag RI Capai Gelar Doktor

Kaji Inovasi Pesantren Salaf API Tegalrejo, Irwil II Kemenag RI Capai Gelar Doktor
Sidang promosi Doktor Ruchman Basori di Universitas Negeri Semarang (UNNES). (Foto: Istimewa)
Sidang promosi Doktor Ruchman Basori di Universitas Negeri Semarang (UNNES). (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online Banten
Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI Ruchman Basori. Telah Berhasil meraih gelar akademik Doktor di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

 

Pada Sidang promosi doktor tersebut, ia menulis disertasi berjudul 'Inovasi Managemen Perubahan Pada Sistem Pendidikan Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam Tegalrejo Magelang di Era Modern'.


Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN 1998-1999 ini meraih predikat Sangat Memuaskan. Ia dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91. Dan juga mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari para pemuji.


Dalam temuan penelitiannya, Ruchman Basori memaparkan Inovasi Managemen Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang dengan teori ADKAR PLUS, yakni Awareness, Desire, Knowledge, Ability dan Reinforcement dan Culture.


“Pesantren API Tegalrejo menjadi best practice pesantren Salaf yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan dunia saat ini, yang mampu merespon kebutuhan masyarakat dengan memberikan kebaharuan pelayanan multi-bidang," terang Alumni S1 dan S2 UIN Walisongo


Ia menerangkan, Pesantren API Tegalrejo telah memberikan pelayanan pendidikan formal sejak dini. Melalui tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Disamping itu, pesantren ini memberikan layanan kesehatan melalui rumah sakit dan klinik.

 

Selain itu, memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat BMT dan Bank Wakaf. dan peningkatan kapasitas Pengembangan SDM melalui pesantren entepreuner, LPK dan BLK.


“Yang menarik adalah karakteristik dan kearifan tradisi salaf tidak berubah dan diinternalisasi dengan baik dalam menjalankan pelbagai inovasi," terang Ruchman.


Nilai-nilai Salaf, kata Ruchman, tetap bertahan dan menjadi ruh atau spirit dalam menjalankan inovasi perubahan di pesantren pada API Tegalrejo. Kemudian, menginspirasi pesantren-pesantren salafiyah untuk memmperluas pelayanan masyarakat tanpa meninggalkan nilai dan tradisi pesantren salafiyah.


“API Tegalrejo telah menginspirasi pesantren salafiyah lainnya, jika ingin melakukan perubahan, namun tetap mempertahankan nilai dan tradisi kesalafiyahannya”, kata Ruchman dihadapan 8 penguji desertasi. 


Para penguji, terdiri dari Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum (Direktur SPs UNNES dan Ketua Penguji), Prof. Dr. Wasino, M.Hum (Sekretaris Penguji), Prof. Dr. Nasrun, M.S (Anggota Penguj I), Prof. Dr. Amin Pujiati, S.E, M.Si (Anggota Penguji II), Prof. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd (Anggota Penguji III), Prof. Dr. Arief Yulianto, S.E, MM (Anggota Penguji IV), Dr. Titi Prihatin, M.Pd (Anggota Penguji V) dan Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd (Promotor dan Anggota Penguji VI).


Sementara, Direktur Sekolah Pascasarjana UNNES Prof Fathur Rokhman, memberikan apresiasi atas temuan disertasi promovendus. Menurutnya, kebaharuan teoretik yang dirumuskan dari teori ADKAR dan menyempurnakanya dengan aspek kultur pesantren adalah hal yang penting. 


“Inovasi tidak boleh abai dengan akar budaya masyarakat pesantren, dan bahkan menjadi nilai dasar selain otoritas sumber pedoman keagamaan," tandas Fathur. 


Fathur memuji Promovendus dengan mengatakan Promovendus memberikan tawaran menarik dan solutif khususnya bagi dunia pesantren melalui CADKAR (Culture, Awareness, Desire, Knowledge, Ability dan Reinforcement), sehingga pesantren salaf tetap mampu berinovasi dan adaptif dengan kemajuan zaman.


Hal Senada juga disampaikan oleh Direktur SPs UNNES, Prof Tri Joko Raharjo selaku promotor. Ia juga memberikan apresiasi atas capaian mahasiswa bimbinganya. Karena telah menegaskan reposisi pesantren sebagai model pendidikan tradisional yang mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan akademis masyarakat.


“Temuan ini mampu menjadi inspirasi bagi segenap stakeholder pengelola pesantren untuk menegaskan reposisi pesantren sebagai model pendidikan indigenous yang mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan Masyarakat," kata Prof Tri.


Tri Joko menandaskan pesantren tidak hanya produsen agamawan, melainkan juga mencetak ilmuan berbagai bidang keahlian yang memiliki kekuatan spiritualitas. Dengan konsistensinya dalam tradisi dan kearifan lokal pesantren.


“Kekuatan tradisi dan kearifan lokal pesantren dapat menjadi rujukan dalam membentuk generasi bangsa memiliki akhlakul karimah," harap Prof Tri.
 

Kendati begitu, Dalam pesan dan kesan Prof Muksin Jamil, sebagai senior dan pejabat di UIN Walisongo mengatakan promovendus yang sejak lama berkarir di Kementerian Agama.

 

Ia juga pernah menjabat pada beberapa posisi penting bidang pendidikan keagamaan dan pesantren. Sehingga telah banyak berkontribusi dalam mendesain kebijakan pengembangannya. 


Mukhsin berharap, riset desertasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signikan dalam perbaikan tata kelola Pendidikan Islam dan Pesantren.

“Tentu bukan sekedar atribusi gelar. lebih dari itu, kiprah Mas Ruchman membangun pendidikan Islam melalui pelbagai peranya di Kemenag menjadi bukti dan rekognisi capaian kepakaran dan prestasinya," pungkasnya.


Nasional Terbaru