Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Nasional

Ini Ciri Khas Kiai NU Menurut Gus Mus

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri. (@gusmusgusmu)

Banten, NU Online Banten

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, ciri khas kiai Nahdlatul Ulama (NU) ialah melihat umat dengan kasih sayang. Oleh karena itu, kiai yang akrab disapa Gus Mus itu mengajak tokoh-tokoh NU untuk terus menebarkan manfaat di tengah masyarakat.


Baca Juga:
Jokowi, Kiai Ma’ruf, hingga Gus Mus Masuk Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU



"Mengikuti pimpinan tertinggi, yaitu Nabi Muhammad saw," ujar Gus Mus saat lailatul ijtima' Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).

 


Tokoh asal Rembang itu menambahkan, fungsi kiai NU sangat kompleks sejak awal pendirian NU, tidak bisa lepas dari nadi kehidupan sehari-hari masyarakat luas.  "Dulu fungsi kiai banyak. Serba siap, seperti pengobatan, biro jodoh, bahkan ngusir tikus di sawah," ucap Gus Mus dilansir NU Online


Baca Juga:
Ini Teks Lengkap Puisi Apakah Kau Terlalu Bebal atau Aku Terlalu Peka Karya Gus Mus



Pada kesempatan itu, Gus Mus juga menyampaikan pesan pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari kepada tokoh-tokoh NU di era dulu untuk tidak lelah menebarkan manfaat. Kiai-kiai NU mendapat perhatian begitu hebat dari masyarakat karena dianggap mempunyai manfaat dan berjasa bagi mereka.



"Suatu saat jika tidak lagi memberikan manfaat, hanya memperhatikan diri sendiri, maka mereka akan pergi. Ini pesan KH Hasyim Asy'ari kepada kiai-kiai Nahdlatul Ulama untuk memacu para kiai menebarkan manfaat," kutipnya.


Baca Juga:
Makam Waliyullah Kiai Agung Caringin yang Tidak Pernah Sepi Peziarah



NU dari berdiri, lanjutnya, murni ingin membantu masyarakat, peduli kepada masyarakat, menyantuni masyarakat, dan memperhatikan masyarakat. Menurut dia, pola pikir kiai NU ini seperti sikap kiai pesantren. Semua dilayani. Menyediakan diri untuk masyarakat. Tidak mengurusi politik saja.


"Cuma jangan mencela, ketika ada saudara kita sesama NU yang aktif di politik. Karena NU pernah sukses ketika jadi partai. Masuk empat besar, padahal baru beberapa bulan munculnya," kenang Gus Mus.



Secara tegas, Gus Mus mengatakan, politik NU itu politik tingkat tinggi, politik kebangsaan, dan politik kerakyatan. NU sangat peduli, ketika ada yang mengganggu bangsa Indonesia. Karena Indonesia adalah tempat lahir, tempat tumbuh, tempat sujud. Layaknya rumah harus dijaga. (Syarif Abdurrahman)

Editor: Izzul Mutho

Artikel Terkait