Nasional

Kiat Sehat dan Nyaman saat Mudik

Rabu, 26 Maret 2025 | 12:31 WIB

Kiat Sehat dan Nyaman saat Mudik

Di depan kantor PBNU, Jakarta, pemudik sedang bersiap berangkat menuju kampung halaman, pada Selasa (25/3/2025). (Foto: NU Online/Patoni)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Idul Fitri 1446 Hijriah kian dekat. Tradisi mudik pun sudah sangat terasa. Baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Mudik menjadi tradisi yang unik. Tak sekadar pulang kampung. Tapi, kerinduan dan nilai silaturahim untuk bertemu orang tua, sanak keluarga, teman, dan lainnya, merupakan tujuan yang tak kalah penting.

 

Mudik, terutama yang menempuh rute jauh, hendaknya mempersiapkan segala hal. Utamanya memastikan agar mudik sehat dan nyaman. Berikut kiat sehat dan aman selama mudik dari Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Flori Ratna Sari.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

1.⁠ ⁠Memastikan kondisi fisik prima sebelum mudik

 

Caranya antara lain dengan mengecek kondisi penyakit-penyakit yang mungkin kambuh selama perjalanan. "Persiapan sebelum keberangkatan juga perlu dipertimbangkan seperti minum suplemen atau vitamin sebelum berangkat," ujar Guru Besar Farmakologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu saat dihubungi NU Online Banten, Rabu (26/3/2025).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

2.⁠ ⁠Tidur cukup minimal 7 - 8 jam

 

Dijelaskan, tidur cukup sebelum berangkat untuk menjaga stamina selama perjalanan tetap optimal dan mencegah microsleep selama perjalanan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

3.⁠ ⁠Mempersiapkan makanan sehat, minum cukup dan menjaga rehidrasi selama perjalanan.

 

Membawa makanan yang sehat, kondisinya baik, tidak rusak atau basi, kemasan terjaga dengan jenis makanan yang tidak memancing pencernaan seperti pedas, santan, dan lainnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Dianjurkan makan secukupnya, tidak berlebih agar saluran cerna tetap terjaga baik selama perjalanan. "Sebaiknya membawa minum sendiri dengan botol atau tumbler dan bila membeli minum pastikan masih tersegel atau dibuat pihak yang bisa dipercaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan misalnya keracunan makanan, kriminalitas dan lain-lain," kata perempuan yang menyandang profesor itu.

 

4.⁠ ⁠Mencari waktu berkendara yang tepat.

 

Menurutnya, waktu siang akan lebih berisiko untuk mengalami dehidrasi dibanding malam.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

5.⁠ ⁠Membawa obat-obatan atau perlengkapan kesehatan pribadi

 

Hal ini, lanjutnya, dibutuhkan selama perjalanan agar siap sedia bila terjadi kambuh. ’’Sebagai contoh obat anti-nyeri, obat lambung, obat demam, pampers untuk lansia," imbuh perempuan yang memulai pendidikan dokternya di Universitas Indonesia dan lulus pada 2000 itu.

 

6.⁠ ⁠Melakukan stretching sederhana selama perjalanan

 

Langkah ini, imbuhnya, dilakukan agar otot tidak kram dan kaku terutama saat mobil berhenti. ’’Juga membawa media-media untuk relaksasi seperti musik, buku, dan lain-lain untuk mengurangi stres terutama saat macet berkepanjangan," terang guru besar yang menyelesaikan doktoralnya di Niigata University of Pharmacy and Applied Life Sciences itu.

 

7.⁠ ⁠Menjaga higiene pribadi selama perjalanan agar terhindar dari penyakit seperti cuci tangan, membawa alkohol atau sabun.

 

8.⁠ ⁠Mencatat semua posko sehat atau rumah sakit selama perjalanan untuk antisipasi bila ada kekambuhan.

 

Selain itu, lanjut dokter tersebut, berikut tips atau kiat khusus untuk pengemudi:

1.⁠ ⁠Memastikan tidur cukup sebelum perjalanan

 

2.⁠ ⁠Istirahat bila lelah dan tidak memaksakan diri, dan berhenti 15 menit setiap 4 jam perjalanan

 

3.⁠ ⁠Tidak mengonsumsi obat atau makanan yang membuat kantuk dan mengganggu fokus saat mengendara

 

Hal yang tak kalah pentingnya, lanjutnya, berikut hal yang perlu diwaspadai pemudik:

1.⁠ ⁠Kondisi perjalanan jangka panjang dengan minimnya istirahat bisa memicu kekambuhan penyakit sehingga perlu diantisipasi pemudik.

 

2.⁠ ⁠Perjalanan dengan banyaknya sesama pemudik juga perlu kesehatan mental atau fokus yang cukup.

"Hal ini penting agar pemudik selalu waspada tidak mudah menjadi korban kriminalitas," pungkas ibu yang pernah menjadi author pertama versi sinta UIN Jakarta dan terpilih menjadi salah satu “Nomine dalam Penghargaan Sinta Bagi Penulis Artikel Ilmiah dengan Sinta Score Tertinggi Kategori Perguruan Tinggi Keagamaan” itu. (Singgih Aji Purnomo)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND