Wujud Syukur, PCNU Tangsel Gelar Dzikir Kemerdekaan dan Tahlil
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 23:58 WIB

Dzikir Kemerdekaan dan Tahlil untuk Muassis NU dan NKRI di Lantai 3 Graha Aswaja NU Tangsel, Sabtu (16/8/2025) malam. (Foto: NUOB/Singgih AP)
Singgih Aji Purnomo
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) H Abdullah Mas’ud mengatakan, Dzikir Kemerdekaan dan Tahlil untuk Muassis NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan ikhtiar sebagai wujud syukur. ’’Berharap para pejuang NU dan NKRI diterima seluruh perjuangannya karena mengantarkan kemerdekaan Indonesia," ujarnya selepas dzikir yang digelar PCNU Tangsel di Lantai 3 Graha Aswaja NU Tangsel, Sabtu (16/8/2025) malam.
Ditambahkan, bangsa ini telah melalui proses perjuangan yang sangat panjang untuk mewujudkan kemerdekaan. Oleh karena itu, sebagai penikmat kemerdekaan hendaknya menjaga NKRI dengan sebaik-baiknya. ’’Mengisi kemerdekaan dengan baik. Sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,’’ imbuhnya.
Sekadar diketahui, kegiatan dipandu oleh Sekretaris PCNU Tangsel H Himam Muzzahir. Dimulai istighotsah yang dipimpin oleh Ketua Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh NU Tangsel Amirul Yakin. Dilanjutkan tahlilan dan doa yang dipimpin Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pamulang Kiai Fadholi Jamil.
Dalam kegiatan yang diikuti puluhan jamaah dari jajaran PCNU Tangsel, sejumlah fungsionaris MWCNU, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Muslimat NU, Pagar Nusa, serta kader penggerak dan warga NU, M Izzul Mutho dari NU Online Banten didapuk menyampaikan sambutan. "Kunci perjuangan Nahdlatul Ulama ada di kader penggerak NU. Sebagai kader, tentunya siap bergerak dan menggerakkan. Kader harus siap masuk struktur pengurus, siap jadi pemimpin,’’ ujarnya.
Menjadi pemimpin, lanjutnya, tak mudah. ’’Meminjam perkataan tokoh, H Agus Salim, jadi pemimpin itu menderita. Dalam salah satu kitab yang membahas qanun asasi Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dijelaskan, warga NU, khususnya pemimpin, hendaknya meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga. Bahkan menyerahkan hartanya,’’ ungkapnya.
Oleh karena itu momentum kemerdekaan, hendaknya dijadikan pelecut mengisi dan mengabdikan untuk kemaslahatan umat melalui NU. Termasuk mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk tulisan atau berita agar diketahui banyak orang.
’’Harus bersyukur dengan kemerdekaan kita bisa seperti ini. Jangan lupa bersyukur, mendoakan kepada muasssis NU dan NKRI. Jadilah orang yang bermanfaat, karena esensi hidup, seperti disampaikan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), adalah bisa memberi manfaat kepada orang lain. Mulailah dari diri sendiri, tidak usah menunggu orang lain,’’ jelasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kemerdekaan dan Cinta Tanah Air
2
Istighotsah Kemerdekaan HUT ke-80 RI, Ini Khutbah Iftitah Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bogor
3
Ketua PWNU Banten Ajak Nahdliyin se-Provinsi Hadiri Pelantikan, Ketum PBNU Diagendakan Hadir
4
Negara Tidak Hadir dalam Ekonomi Masyarakat, Tahunya Hanya Memajaki
5
Ketua MPR Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
6
Negara Harus Hadir dengan Cepat Menyelesaikan Persoalan Rakyat
Terkini
Lihat Semua