Nasional

RMI PBNU Tekankan Pesantren Skala Besar Punya Tenaga Psikolog

Kamis, 7 Maret 2024 | 00:08 WIB

RMI PBNU Tekankan Pesantren Skala Besar Punya Tenaga Psikolog

Ilustrasi korban bullying. (Foto: Freepik)

Banten, NU Online Banten

Maraknya kasus bullying (perundungan) hingga kekerasan yang terjadi, termasuk di pondok pesantren mendapat perhatian Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Terbaru kasus kekerasan berujung maut yang menimpa santri di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Kediri, Jawa Timur.



Pengurus RMI PBNU H Ulun Nuha menekankan kepada setiap pengasuh pondok pesantren berskala besar atau wajib memiliki tenaga psikolog. “Secara teknis, pesantren dengan santri di atas 500 harus punya psikolog,” kata Gus Ulun--H Ulun Nuha-- kepada NU Online, Rabu (6/3/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 


Pengasuh pesantren, lanjutnya, harus mulai memikirkan keberadaan tenaga psikolog untuk mengontrol masalah-masalah emosi-sosial santri di lingkungan pondok pesantren. “Nah, peran psikolog ini tugasnya untuk mendiagnosis siswa bermasalah sebelum kasus-kasus kekerasan terjadi,” terang dia.



Intinya pengasuh, imbuhnya, ustadz, pengurus pondok, pemerintah sampai wali santri harus punya kesadaran dan peduli terhadap emosional santri dan anak didiknya.


Sedangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menekankan pentingnya pondok pesantren memiliki mekanisme perlindungan terhadap santri dari berbagai bentuk kekerasan di lingkungan pesantren.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



“Pimpinan pesantren bertanggung jawab atas terselenggaranya lingkungan pondok pesantren yang ramah anak dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait,” ucap Margaret sebagaimana dilansir NU Online. (Syifa Arrahmah)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND