Nasional

Tahun Ini, Presiden Prabowo Akan Tambah Jumlah Pahlawan Nasional dari NU

Rabu, 5 Februari 2025 | 22:37 WIB

Tahun Ini, Presiden Prabowo Akan Tambah Jumlah Pahlawan Nasional dari NU

Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama, dari kiri, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan Wapres ke-13 KH Ma'ruf Amin di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: NUO/Amar)

Jakarta, NU Online Banten

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, saat ini sudah ada 13 pahlawan nasional dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). ’’Insyaallah akan tambah tahun ini. Kita perjuangkan, mudah-mudahan bisa diterima," kata Prabowo saat menghadiri Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025), yang langsung disambut hadirin serentak mengucap amin.


Dia kemudian menyebut menteri sosial RI yang berwenang menjaring nama-nama tokoh untuk diajukan kepada presiden agar mendapat gelar pahlawan nasional. "Tapi kalau saudara nggak ngajukan, ya saya nggak bisa tentukan," kata Prabowo dengan pandangan mata ke arah Menteri Sosial Saifullah Yusuf.



Di Kabinet Merah Putih, Prabowo mengaku ada banyak menteri yang merupakan kader NU. "Menteri Agama (Nasaruddin Umar), Menteri Sosial (Saifullah Yusuf), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Arifatul Choiri Fauxi), Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan (Nusron Wahid), dan banyak lagi. Tapi itu bukan karena NU, karena mereka memang hebat. Jadi yang diajukan hebat ya itu tidak bisa ditolak ya kan," kata Prabowo, disambut tepuk tangan dan sorak dari hadirin.


Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan NU selama ini untuk pemerintah Republik Indonesia. "Terima kasih atas komitmen saudara-saudara. Kita semua berkepentingan, kita semua bertekad ingin Republik Indonesia menjadi negara yang berhasil," ucapnya, dilansir NU Online.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Di dunia ini, lanjutnya, ada negara yang berhasil dan ada juga negara yang begitu-begitu saja. Bahkan, ada negara yang gagal. "Negara yang berhasil memang itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita anggap bagaikan sesuatu yang jatuh dari langit. Negara yang berhasil harus kita bekerja keras dan kunci daripada keberhasilan itu adalah persatuan, kesatuan, kerukunan, dan kerja sama," tegasnya.


Menurutnya, NU memegang peran yang penting sebagai perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) agama, selain Muhammadiyah, Persis, dan ormas agama lainnya. "NU mewakili kelompok mayoritas tapi dengan moderasi, dengan moderat, dengan kesejukan, dengan saling menghormati dan saling menghargai, dan saling melindungi semua umat lain," terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Tokoh NU yang Bergelar Pahlawan Nasional

ADVERTISEMENT BY OPTAD

1. Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari

2. KH Zainul Arifin

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

3. KH Abdul Wahid Hasyim

4. KH Zainal Musthafa

5. KH Idham Chalid

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

6. KH Abdul Wahab Chasbullah

7. KH As'ad Syamsul Arifin

8. KH Syam'un

9. KH Masjkur

10. Andi Mappanyukki

11. Andi Djemma

12. Usmar Ismail

13. KH Abdul Chalim Leuwimunding

 

 

Di bagian lain, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, bakal menindak para pejabat negata yang tak mau bersih. Ia menegaskan, bahwa pemerintahannya kini tekah berjalan lebih dari 100 hari kerja, sehingga perlu keberanian untuk membangun pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan korupsi.


"Sekarang pun saudara-saudara, kita harus berani, kita harus berani, saya ajak semua rekan-reknan saya dalam pemerintahan dalam Kabinet Merah Putih, saya mengajak mereka kita harus berani, berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi, itu tekad kami," katanya disambut tepuk riuh para peserta.


Prabowo mengakui bahwa saat ini ada beberapa perlawanan yang mengendurkan semangatnya bersama Kabinet Merah Putih dalam mengusahakan terwujudnya cita-cita baik dalam berbangsa dan bernegara. "Kami akan terus dan kami mengerti, kami tahu. Ada perlawanan-perlawanan, tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adà untuk bangsa dan rakyat Indonesia, kami tidak akan ragu-ragu," tegasnya.



Pada 100 hari pertama, Prabowo telah memberikan peringatan berkali-kali kepada siapa yang membelot pada pemerintahannya akan ditindak. "Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," janjinya.


Di samping itu, Presiden Prabowo juga mengenang beberapa pelajaran yang diambil oleh Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid tentang memberikan rasa aman kepada minoritas. "Ada satu hal yang unik bahwa di zaman Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), kalau ada kelompok minoritas yang diancam oleh kelompok-kelompok radikal justru NU lah yang tampil menjaga tempat-tempat ibadah tersebut," terangnya mengenang. (Aru Lego Triono, Haekal A)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND