Kota Tangerang, NU Online Banten
Gus Midyani ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang masa khidmat 2023-2027 pada Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VI di Aula KH Hasyim Asy'ari, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara, Kota Tangerang, pada Kamis, 30 November 2023.
Musyawarah mufakat ini ditetapkan secara aklamasi pada sidang yang dipimpin oleh utusan PW GP Ansor Banten Odih Hasan. Dan dihadiri oleh 13 Pimpinan Anak Cabang (PAC). Diantaranya, PAC Kecamatan Jatiuwung, Cibodas, Periuk, Tangerang, Karawaci, Neglasari, Batuceper, Benda, Cipondoh, Pinang, Karang Tengah, Ciledug, dan Larangan.
"GP Ansor merupakan organisasi yang sangat besar, oleh karena itu, untuk memajukan organisasi warisan ulama ini harus dilakukan dengan bersama-sama," tegas Gus Midyani.
Lebih lanjut, Gus Midyani berkomitmen untuk melanjutkan program kerja yang sudah dijalani oleh pengurus sebelumnya. Disamping itu, ia juga akan menunaikan program kerja yang belum tuntas, terutama penguatan kaderisasi.
"Mari kita bersama-sama membangun organisasi ini dengan gotong royong," tandasnya.
Sementara, pada saat pembukaan Konfercab GP Ansor ke-VI, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin, mengajak kepada segenap pengurus untuk membangun kekompakan dalam berkhidmah kepada NU.
"Tolong jaga kekompakan, jaga persatuan dan kesatuan diantara kita. Siapapun yang terpilih, kita harus tetap kompak," pesan KH Dedi.
Dihadapan seluruh PAC GP Ansor se-kota Tangerang, Kiai jebolan Tebuireng ini mengingatkan untuk senantiasa menjaga sinergitas kepada seluruh pengurus NU dan banom di semua tingkatan. Saling membesarkan satu sama lain dan saling bekerjasama dalam setiap kegiatan.
"Mari kita jaga kesatuan dan sinergitas. Pengurus Ansor harus bersinergi dengan pengurus MWC dan semua Banom di kecamatan masing-masing. Bersama-sama berkhidmah untuk NU. Janganlah bergerak masing-masing," pungkasnya.
Kendati demikian, Sekretaris PW GP Ansor Banten Khoerun Huda berharap, regenerasi kepemimpinan dalam tubuh Ansor harus tetap berjalan. Sehingga pimpinan yang baru bisa mempertahankan prestasi sebelumnya. Lalu, menutupi kekurangannya dan menorehkan sejarah baru untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya.
"Kita harus memastikan pemimpin Ansor kedepan. Karena GP Ansor adalah pemimpin NU masa depan. Mempertahankan prestasi sebelumnya, dan yang belum terlaksana harus ditunaikan dengan maksimal," tandas Khoerun Huda.
