• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Banten Raya

Gusdurian Tangerang Angkat Tema “Beda-Setara” dalam Haul Gusdur ke-11

Gusdurian Tangerang Angkat Tema “Beda-Setara” dalam Haul Gusdur ke-11
KH Abdurahman Wahud/Foto: NU Online
KH Abdurahman Wahud/Foto: NU Online

Kota Tangerang, NU Online Banten

 

Toleransi adalah solusinya. Sikap hidup yang sulit diadaptasi padahal wajib dimiliki. Toleransi wajib diamalkan, karena dalam hidup setiap manusia memiliki perbedaan. Seperti halnya laut yang tak terbatas dalam mengupayakan hidup bersama yang harmonis dan berdampingan satu dengan yang lain. Ujar Riky Aprilianto Koordinator Gusdurian Tangerang saat sambutan webinar Haul Gusdur ke-11. (27/2).

 

 

Jay Akhmadi Koordinator Seketariatan Nasioanal Jaringan Gusdurian selaku pemateri mengatakan, Gusdurian hadir karena adanya Gus Dur itu sendiri yaitu untuk menyegarkan kembali nilai-nilai yang beliau teladani. Toleransi itu tidak ada batasnya, hanya fikiran kita yang membuang batasan tersebut. 

 

 

Habib Husein Ja’far Al-Hadar DAI Youtubuer dan JEDA Nulis menambahkan, Untuk mencari titik temu toleransi adalah dengan membunuh sifat-sifat binatang yang ada dalam diri.
“Batas toleransi tidak diatur secara struktural, yang perlu diatur adalah opini diri sendiri. Karena setiap orang punya hak untuk membatasi sikap toleransi bagi dirinya sendiri.” Jelas Habib Husein

 

 

Kemudian Pendeta Doni Susanto Tokoh Muda Agama Kristen mengatakan, Gus Dur memiliki teladan yang patut dicontoh. Seperti  toleransi bagi anak muda lebih cocok bergerak di media untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi. 

 

“Gus Dur tidak hanya memperjuangkan toleransi, tapi beliau menghidupi toleransi itu sendiri serta merawatnya. Menghidupi toleransi dapat dimulai dari hal kecil, seperti ngobrol bareng antar suku, umat beragama lain. Aktifitas pemuda kristen di Tangerang salah satunya adalah berbagi nasi bungkus di kala pandemi.” Ujar Pendeta Doni.

 

 

Ernest Prakasa Komika, Aktor, Penulis, Creativepreneur mengatakan, hidup dalam perbedaan atau kebudayaan yang majemuk di Indonesia sekarang ini menurut Saya sudah mengalami perkembangan yang positif. Hal itu patut disyukuri apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi, kita dapat menyebarkan konten positif di media sosial yang terlepas dari isu sara.

 

“Contohnya dengan Haul Gus Dur ke-11 ini, kita bisa meneladani Toleransi dr Bapak Pluralisme Indonesia, bahkan Dunia. Yakni, Presiden ke 4 kita Bapak Abdurrahman Wahid alias Gusdur.” Jelasnya Komika Indonesia.

 

 

Kemudian Jajat Sudrajat Tokoh Pemuda Toleransi Kota Tangerang mengatakan, melihat situasi sekarang khususnya kultur masyarakat Tangerang dalam menyikapi toleransi sudah sangat kental akan toleransi. 

 

“Seperti kita lihat bangunan rumah ibadah yg saling berdekatan dengan adanya kelenteng bonsan bio, pure kertajaya yang posisinya satu komplek. Juga masjid al ijtihad dan gereja santa maria perawan suci tak bernoda di daerah pasar lama tangerang.” Ujar kang jajat sapaan kecilnya.

 

Lebih lanjut kang jajat menjelaskan, bangsa Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang pintar,  tapi kita kekurangan sosok yang bisa dijadikan teladan. Harapannya dengan adanya dialog antar umat beragama menumbuhkan keharmonisan antar umat beragama.

 

 

Kontributor: Umi Mayadah
Editor: Ari Hardi 


 


Editor:

Banten Raya Terbaru