Haul Gus Dur Ke-12, Gusdurian Tangerang Angkat Tema Indonesia Ada Karena Keberagaman
Kabupaten Tangerang, NU Online Banten
Salah satu teladan dari sosok Gus Dur adalah memiliki kemampuan untuk mengakulturasi budaya dan agama. Karenanya, pribumisasi Islam yang di gagas oleh Gus Dur menjadi cikal bakal dari moderasi beragama di Indonesia.
Demikian yang disampaikan oleh Budayawan NU Bambang Permadi pada peringatan Haul Gus Dur ke-12 di Rumah H Abu Bakar, Kampung Tengah, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (29/1/2022) malam.
"Bangsa Indonesia diberikan anugerah ragam kebudayaan, bahasa, suku, agama, bahkan aliran kepercayaan. Dengan latar belakang masyarakat yang heterogen tersebut, agama jangan hanya dipahami bagian kulit saja sehingga esensinya hilang," kata Bambang yang juga merupakan sutradara dari channel Youtube Benteng Komedi (Koko Ciben).
Oleh sebab itu, menurut Bambang agama tidak dinilai dari simbol yang ditunjukan oleh para pemeluknya. Semakin seseorang memahami esensi agama yang sebenarnya, maka perbedaan-perbedaan yang ada di kehidupan merupakan sunnatullah yang harus dirawat dan dijaga dalam wadah kebhinekaan Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh Mansyur al-Farisy, Founder Rahlia TV. Ia mengungkapkan bahwa kemajemukan di Indonesia harus diterima tanpa terkecuali.
"Saya berpegang teguh pada prinsip yang diajarkan oleh Gus Dur mengenai kemajemukan di Indonesia yaitu kita tidak menolak adanya perbedaan, kita hanya menolak mereka yang memaksa ingin sama," kata Koordinator Gusdurian Depok ini.
Mansyur menambahkan, untuk menghadapi mereka yang masih memiliki jiwa intoleran. Caranya adalah mengajak mereka masuk pada ruang-ruang diskusi santai membicarakan perihal toleransi. Jika cara tersebut sudah ditempuh namun masih terdapat sikap intoleran. Dengan mengabaikan merupakan langkah terakhir yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
Mengusung tema 'Indonesia Ada Karena Keberagaman,' gelaran acara ini merupakan kolaborasi Gusdurian Tangerang dan Pemuda Relawan Teluknaga.
Tak hanya dialog, gelaran tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan Tunas Muda. Menyanyikan lagu dengan lirik berisikan refleksi ajaran Gus Dur mengenai kemanusiaan, persatuan, dan juga keberagaman Indonesia yang perlu dirawat dan dijaga.
Kontributor: Isyatami Aulia
Editor: Arfan Effendi
