• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 18 Mei 2024

Banten Raya

Ketika JRA Kabupaten Serang Tak Sekadar Ngejampe

Ketika JRA Kabupaten Serang Tak Sekadar Ngejampe
Peserta Ijazah Kubra dan Pelatihan Praktisi Ruqyah yang digelar JRA Kabupaten Serang. (Foto: NUOB/Dendy R Ilahi)
Peserta Ijazah Kubra dan Pelatihan Praktisi Ruqyah yang digelar JRA Kabupaten Serang. (Foto: NUOB/Dendy R Ilahi)

Kabupaten Serang, NU Online Banten

Ketua Pengurus Cabang Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Kabupaten Serang H Rahmatullah mengatakan, JRA menjadi salah satu cabang dalam mendakwahkan keislaman melalui praktik pengobatan Islam. ’’Jam'iyyah Ruqyah Aswaja adalah sayap juang dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama,’’ ujarnya di sela-sela Ijazah Kubra dan Pelatihan Praktisi Ruqyah yang digelar JRA Kabupaten Serang di Pondok Pesantren Daar El-Hikmah Kampung Laes Prapatan, Kareo, Jawilan, Kabupaten Serang, Senin (4/12/2023).

 


Kegiatan kali ini langsung dipimpin oleh Gus Allama Alauddin Siddiqiy, pembina dan pendiri Jam'iyyah Ruqyah Aswaja.’’Seperti semboyan kami, berdakwah dan mendakwahkan Al-Qur'an Syifa bersama Nahdlatul Ulama. Jadi kami sangat menganjurkan kepada kader-kader Nahdliyin untuk bisa praktik ruqyah pada keseharian sebagai bentuk dakwah secara langsung,’’ ujar pria berkacamata itu.

 


Dijelaskan, sebagai bentuk dakwah melalui metode rohaniyah, semua praktisi yang mengikuti pelatihan ini dituntut memahami dan mendalami beberapa cabang keilmuan ruqyah.’’Jadi sasaran kami bukan hanya untuk manusia, melainkan hewan, toko, rumah, ruko, tahan, dan lain lain. Mungkin kalau orang zaman dulu sering nyebutnya ngejampe. Oleh karenanya di rompi yang kami pakai ada istilah jampene wong NU,’’ ungkapnya sambil tersenyum.

 


Ditambahkan pria yang sering disebut Ki Pamungkas itu, ruqyah saat ini banyak digandrungi oleh beberapa kaum muda. "Maka dengan munculnya fenomena seperti ini bermunculan juga para praktisi ruqyah yang masih dipertanyakan kredibilitasnya. Ada yang bilang, kalau nggak mau kesurupan, jangan sering sering ziarah ke pemakaman. Kalau nggak mau ketempelan setan, jangan melakukan amalan hizib, amalan mendatangkan khadam, dan lain lain, yang pada dasarnya praktisi tersebut ingin memisahkan amaliah an Nahdliyah kita. Oleh karena itu para praktisi dari JRA harus hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,’’ tutur Ki Pamungkas.

 


Intinya yang paling mendasar adalah, lanjutnya, mengajak masyarakat untuk meyakini Al-Qur'an sebagai syifa dan mengimani Al-Qur'an sebagai mukjizat juga mendakwahkan prinsip-prinsip Aswaja An Nahdliyah melalui praktik ruqyah.



Sekadar diketahui, pelatihan ini sudah yang kali kelima diadakan oleh JRA Kabupaten Serang sejak 2020. Tidak hanya pelatihan, kegiatan kali ini ada pembekalan rohani, yakni ijazah kubra yang langsung diijazahkan oleh Gus Allama. (Dendy Ramdan Ilahi)


Banten Raya Terbaru