• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 18 Mei 2024

Banten Raya

Ketua PCNU Kab Serang Pesan untuk Tidak Saling Menyalahkan

Ketua PCNU Kab Serang Pesan untuk Tidak Saling Menyalahkan
Ketua PCNU Kabupaten Serang KH Muhammad Robi UZT saat memberikan khutbah. Jumat. (Foto: NU Online Baten/Muhammad Uqel Assathir)
Ketua PCNU Kabupaten Serang KH Muhammad Robi UZT saat memberikan khutbah. Jumat. (Foto: NU Online Baten/Muhammad Uqel Assathir)

Serang, NU Online Banten
Ramadhan 1444 H telah sampai ujung. Jumat (21/4/2023) adalah hari ke-30 Ramadhan. Besok, Sabtu (22/4/2023) Muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri.


Dalam khutbah Jumat di Masjid Baitul Iman Komplek Ciceri Permai, Kota Serang, Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Serang KH Muhammad Robi UZT menyampaikan bahwa perbedaan adalah rahmat.


’’Tema ini diangkat untuk mengingatkan kita bahwa berbagai perbedaan di dunia ini, baik dalam segi fisik maupun non-fisik seperti perbedaan pandangan dan keyakinan merupakan keniscayaan atau sunnatullah. Adalah sangat mudah bagi Allah jika ingin menciptakan semua yang ada di dunia ini sama,’’ ujarnya dalam khutbah. 


Menurutnya, pasti ada pelajaran dan hikmah mendalam dari semua ini yang harus menjadi renungan bersama. Terlebih saat menentukan bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan yang di dalamnya diwajibkan untuk berpuasa 1 bulan penuh, Syawal yang menjadi waktu Hari Raya Idul Fitri, dan Dzulhijjah yang merupakan waktu Hari Raya Idul Adha serta pelaksanaan ibadah haji.


’’Perbedaan ini tidak boleh menjadi bahan perselisihan dan pertentangan. Sebaliknya, perbedaan ini menjadi bukti betapa dalamnya khazanah keilmuan agama Islam sekaligus mengajarkan kepada umat Islam untuk menjadi individu yang tasamuh, toleran, menghargai pendapat orang lain, dan tidak gampang menyalahkan,’’ ujarnya.


Perbedaan pandangan, lanjutnya, adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan. Yang terpenting adalah tidak saling menyalahkan dan merasa diri yang paling benar. Sikap inilah yang menjadi titik masalah dari perpecahan akibat perbedaan.


Jika setiap individu menjalankan keyakinannya dengan tidak menyalahkan orang lain, maka bisa dipastikan kedamaian bisa terwujud. Namun sebaliknya, jika yang digaungkan adalah menganggap dirinya benar dan yang lain salah, maka di situlah mulai muncul bibit-bibit ketidakharmonisan. 


Pewarta: Muhammad Uqel Assathir


Banten Raya Terbaru