Khusyuk Itu Rasa Hinanya Seseorang di Hadapan Allah

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) Kiai Muhammad Hanifuddin mengatakan, salah satu bentuk anugerah Allah kepada orang beriman, mukmin, adalah diberi kesempatan merasakan rasa khusyuk ketika melakukan ibadah shalat.

’’Khusyuk ini menjadi salah satu indikasi keberuntungan kita di dunia dan di akhirat nanti,’’ ujarnya saat mengisi Program Ramadhan Karim 1446 H bersama NU Online Banten bertema Menggapai Khusyuk.


Ditambahkan, Imam Junaid Al-Baghdadi, tokoh tasawuf yang masyhur, mengatakan, yang dikehendaki dengan khusyuk adalah rasa rendah hati, rasa hina diri seseorang di hadapan Allah.

 

Lalu bagaimana kiat mendapatkan rasa khusyuk saat beribadah shalat. Tentu, banyak penjelasan dari para ulama. Salah satunya Imam Ibnu Ajibah dalam kitab tafsirnya, Al-Bahr Al-Madīd.’’Yang dikehendaki khusyuk, paling tidak ada dua sisi. Ketika kita mampu memiliki hati yang tenang, merasa hina di hadapan Allah. Dan yang kedua adalah anggota tubuh, badan kita juga tenang ketika beribadah shalat,’’ jelasnya.


Bentuk konkretnya adalah, lanjutnya, hati seseorang saat munajat kepada Allah meyakini bahwa dirinya pasti akan kembali kepada Allah.’’Secara fiqih sebagaimana kita pelajari, salah satu rukun shalat adalah thuma’ninah, sekadar cukup untuk membaca subhanallah. Ketenangan diri, jasad kita ketika melakukan gerakan-gerakan shalat, paling tidak ada ketenangan. Salah satunya melalui thuma’ninah. Mudah-mudahan kita dapat mencecap dan mencicipi kekhusyukan saat shalat,’’ pungkasnya, seperti dikutip dari akun Youtube NU Online Banten, Jumat (7/3/2025).
 

Sekadar diketahui, saat Ramadhan 1445 H, NU Online Banten menayangkan Ramadhan Bermakna. Pada Ramadhan 1446 H, NU Online Banten (NUOB) menyuguhkan Program Ramadhan Karim 1446 H. Program via audio visual yang bisa diakses di akun media sosial NUOB dan web, ini tayang setiap hari dan dibagikan setiap jelang berbuka puasa. (Mutho)