Banten Raya Ramadhan 1446 H

Esensi Ramadhan, Jujur untuk Menggapai Ridha Allah

Senin, 3 Maret 2025 | 15:41 WIB

Esensi Ramadhan, Jujur untuk Menggapai Ridha Allah

KH Wahid Nuruddin, pengurus Lembaga Dakwah PBNU. (Foto: SSY-NUOB)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Senada saat Ramadhan 1445 H yang menayangkan Ramadhan Bermakna. Pada Ramadhan 1446 H, NU Online Banten (NUOB) menyuguhkan Program Ramadhan Karim 1446 H. Program audio visual yang bisa diakses di akun media sosial NUOB dan web, itu tayang setiap hari dan dibagikan jelang berbuka puasa.


Tayang perdana pada 1 Ramadhan 1446 H bertepatan 1 Maret 2025, menampilkan narasumber KH Wahid Nuruddin, pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan tema Esensi Ramadhan. Dia menyampaikan, Allah mensyariatkan ibadah puasa targetnya supaya manusia menjadi orang yang bertakwa.

 


’’Ibadah shiyam, puasa, adalah pendidikan agar kita menjadi Muslim yang paling mulia di sisi Allah. Adalah pendidikan yang mahal, di shiyam Ramadhan ini mendidik kita agar mempunyai karakter pribadi mulia,’’ ujarnya dikutip dari akun YouTube NU Online Banten, Sabtu (1/3/2025).


Karakter pribadi yang mulia, lanjutnya, adalah jujur. Pribadi yang jujur saat ini sangat istimewa. Bagaimana caranya?’’Menjadi pribadi yang jujur, apa pun ucapan kita, apa pun perbuatan kita, jujur, karena semua dalam pengawasan Allah,’’ imbuhnya.


Oleh karena itu, mulut, terutama saat Ramadhan, harus dijaga. Perbuatan juga harus dijaga. ’’Jangan sampai ada lisan yang berkata-kata kemudian bikin orang lain marah, bikin orang lain tidak suka. Tapi, hendaklah di Ramadhan ini kita dididik supaya lisan berucap, berkata-kata, yang semuanya adalah mendapat ridha Allah,’’ terangnya.


Begitu juga perbuatan, lanjutnya, yang selalu dalam pengawasan Allah. Hendaknya dijaga agar selalu mendapat ridha Allah. ’’Oleh karena itu, takwa itu adalah kata dari waqa, yaqi, wiqayatan. Artinya adalah menjaga. Menjaga lisan kita, menjaga perbuatan kita dari perbuatan yang menjadikan Allah murka. Kalau Allah sudah murka, berarti kehidupan kita tidak dalam ridhanya. Maka di Ramadhan ini kita tingkatkan semua ucapan dan perbuatan kita, yang dituju adalah ridha Allah,’’ jelasnya.


Dilanjutkan, jika Allah sudah ridha, kehidupan ini dalam kasih dan keberkahan Allah.’’Semoga di shiyam tahun ini, kualitas ketakwaan kita terus meningkat, sehingga Ramadhan kali ini kita menjadi pribadi yang mulia di sisi Allah. Dan, kita tentunya selalu hidup dalam kasih dan keberkahan-Nya,’’ pungkasnya. (Mutho)

Â