• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 19 Mei 2024

Nasional

Ini Lima Strategi NU Mencapai Transformasi Organisasi

Ini Lima Strategi NU Mencapai Transformasi Organisasi
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) saat menjadi salah satu narasumber Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: dok. PBNU)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) saat menjadi salah satu narasumber Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: dok. PBNU)

Banten, NU Online Banten

Ada lima strategi Nahdlatul Ulama (NU) dalam mencapai cita-cita transformasi konstruksi organisasi. Itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat menjadi salah satu narasumber Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, DI Jogjakarta, Senin (29/1/2024).

 


Pertama, dibutuhkan tata laksana organisasi, termasuk strategi digitalisasi organisasi. Menurutnya, digitalisasi merupakan upaya fundamental sebagai strategi tata laksana organisasi.

 


Kedua, perlunya melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kapasitas yang mumpuni. Ini dilakukan dengan pelatihan kader NU. "Kita harus melakukan perbaikan kapasitas sumber daya pengurus. Pengurus itu harus lebih baik kapasitasnya. Maka kita bangun sistem pelatihan kader," kata Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf.

 

Ketiga, hal lain yang perlu dilakukan untuk menuju visi transformasi itu adalah perlunya ketahanan keuangan yang independen dan mandiri serta terjaga kesinambungannya. "Kita harus membangun satu ketahanan keuangan. Kita punya kapasitas keuangan independen sustainable. Kapasitas keuangan mandiri yang tidak bergantung pada orang lain, tapi lumintu berkesinambungan jangka panjang," katanya sebagaimana dilansir NU Online.

 


NU saat ini sedang mengupayakan pengembangan kapasitas finansial itu. "Mudah-mudahan pertengahan tahun ini kita punya sesuatu yang bisa kita andalkan," lanjutnya.



Keempat, Gus Yahya juga menyampaikan perlunya model aktivisme baru guna mengukuhkan kehadiran NU dalam kehidupan masyarakat. "Tidak hanya menjadi pernyataan di media massa atau pengajian umum saja. Dakwah berguna nyata membawa kemaslahatan. Ini perlu dilakukan di dalam dan luar negeri," kata pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

 


Terakhir, Gus Yahya menyebut perlunya pengembangan kapasitas organisasi dalam mengarungi dinamika perubahan yang semakin cepat lajunya. "Kita perlu kapasitas untuk mengikuti laju. antisipasi masa depan yang semakin menekan, makin cepat, tidak bisa leha-leha," ujarnya.


Pengembangan kapasitas ini, lanjutnya, perlu dilakukan dengan membangun satu pusat pengembangan yang diharapkan menjadi suar dari jaringan aktivisme NU. Hal ini dilakukan dengan penekenan kerja sama UNU Jogjakarta dengan Mohammed Bin Zayed University of Humanities, Uni Emirat Arab, untuk pendirian College of Future Studies.

Sekadar diketahui, PBNU menggelar Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU yang dipusatkan di Jogjakarta, mulai Ahad (28/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024). Di antaranya Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Melia Purosani, Jalan Mayor Suryotomo, Gondomanan, Selasa (30/1/2024).



Selain Konbes NU, Harlah Ke-101 NU ini juga diisi istighotsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul, Jogja, Ahad (28/1/2024). Juga Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Senin (29/1/2024). Dan ada Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-101 Nahdlatul Ulama di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja pada Rabu (31/1/2024). (Muhammad Syakir NF)


Editor:

Nasional Terbaru