• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

Inilah Kebijakan untuk Akhiri Miskonsepsi Calistung

Inilah Kebijakan untuk Akhiri Miskonsepsi Calistung
Kegiatan yang digelar Kemdikbud di Jakarta. (Foto: Istimewa)
Kegiatan yang digelar Kemdikbud di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Banten
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, saat ini kemampuan yang dibangun pada anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih sangat berfokus pada calistung. 


’’Kebijakan tersebut memang digulirkan guna mengakhiri miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada tingkat PAUD, dan SD/MI/sederajat kelas awal (kelas 1 dan 2) yang masih sangat kuat di masyarakat,’’ ujarnya saat Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Aula Plasa Insan Berprestasi, Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). 


Untuk mengakhiri miskonsepsi tersebut, lanjutnya, setidaknya ada empat fokus yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus. Proses belajar mengajar di PAUD dan SD atau sederajat kelas awal harus selaras dan berkesinambungan. 


Selain itu, setiap anak memiliki hak untuk dibina agar kemampuan yang diperoleh tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan pondasi yang holistik. 


Tak hanya itu, terkait kemampuan dasar literasi dan numerasi harus dibangun mulai dari tingkat PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan. 


’’Siap sekolah merupakan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki kemampuan, karakter, dan kesiapan masing-masing saat memasuki jenjang SD, sehingga tidak dapat disamaratakan dengan standar atau label-label tertentu,’’ terangnya. 


Kegiatan ini dihadiri sekitar 42 lembaga pendidikan. Wiwik Budiasih, pegiat pendidikan Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), mengatakan, peluncuran episode ke-24 ini adalah bentuk perubahan gambaran arah baru di dunia pendidikan yang memanusiakan manusia. ’’Dan ditunggu oleh para pendidik, satuan pendidikan, orang tua dan masyarakat. Serta mengembalikan anak untuk Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain,’’ imbuh Wiwik yang juga leader Komunitas GSM Kota Tangsel.


Pewarta: Abdul Majid Ramdhani


Nasional Terbaru