• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Ketum PBNU Ajak Warga NU Berpikir Futuristik Songsong Masa Depan

Ketum PBNU Ajak Warga NU Berpikir Futuristik Songsong Masa Depan
Seremonial peresmian Kampus Terpadu UNU Jogjakarta dalam momen Harlah Ke-101 NU, Rabu (31/1/2024). (Foto: NU Online/Lukman)
Seremonial peresmian Kampus Terpadu UNU Jogjakarta dalam momen Harlah Ke-101 NU, Rabu (31/1/2024). (Foto: NU Online/Lukman)

Banten, NU Online Banten

Dalam rangka Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU),  Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh warga NU memusatkan perhatian dan berpikir futuristik dalam menyongsong masa depan. “Mari berpikir tentang masa depan. Berpikir tentang masa depan,” kata Gus Yahya—sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf--dalam dalam tayangan Eksklusif Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Ungkap Fakta Seputar NU di Indonesia di kanal YouTube NU Online, dilansir Rabu (31/1/2024). 



Gus Yahya menekankan pentingnya membangun pola pikir bahwa NU adalah kekuatan yang mampu berkontribusi pada pembangunan masa depan. "Kita sudah cukup berhasil membangun imajinasi bahwa NU ini berdaya. Maka sekarang kita harus jadi digdaya. Itu imajinasi tentang masa depan. Ini juga harus dibangun sedemikian rupa," ujar Gus Yahya.



Menurutnya, masa depan adalah sesuatu yang kian mendesak, lantaran pesatnya perkembangan zaman. Oleh karena itu, kesadaran tentang masa depan ini perlu dibangkitkan. “Sehingga masa depan bisa datang begitu cepat menerpa kita, dan ini menyangkut hal yang sangat kompleks,” katanya.



Dijelaskan, Harlah ke-101 NU diawali dengan istighotsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Jogjakarta, pada 28 Januari 2023. Kemudian, puncaknya diselenggarakan di Universitas NU Jogjakarta pada 31 Januari 2024. Tempat tersebut, kata dia, memiliki makna strategis lantaran NU Jogja sedang merancang school of future studies, sebuah sekolah untuk studi-studi masa depan.


Gus Yahya juga menekankan bahwa Indonesia sedang menghadapi momen krusial baik secara domestik maupun internasional. Dan, NU harus turut serta dalam memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia. “Waktu kita tidak terlalu banyak. Kita harus lakukan upaya yang sungguh-sungguh, supaya jangan sampai Indonesia ini dikalahkan oleh tantangan tantangan yang dihadapi. Indonesia harus menang,” terangnya.


Dia ingin memacu kinerja NU supaya bisa mengawal kemenangan Indonesia. Menyumbangkan sesuatu yang bermakna secara sungguh-sungguh untuk menangnya Indonesia di dalam pertarungan yang krusial.


Sementara itu, saat Resepsi Hari Lahir (Harlah) Ke-101 NU di UNU Jogjakarta, Jogjakarta, Rabu (31/1/2024), yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo, Gus Yahya menegaskan, NU tidak akan berpangku tangan dalam menghadapi tantangan masa depan. Dia menyebut bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi momentum yang sangat menentukan untuk masa depannya. 


"Nahdlatul Ulama tidak akan berpangku tangan, akan sungguh-sungguh berupaya ikut menyumbang kepada maslahat bangsa dan negara yang kita cintai ini agar kita pastikan bersama-sama bahwa menghadapi tantangan-tantangan tersebut Indonesia menang," katanya dilansir NU Online.



Gus Yahya menambahkan, pada saat yang sama, ada sangat banyak modal keunggulan yang apabila dipergunakan secara strategis maka akan bisa mengatasi berbagai tantangan demi masa depan Indonesia  "Insyaallah (NU) mampu dijadikan modal untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Ini adalah momentum saat-saat yang sangat krusial, sangat menentukan untuk masa depan ke Indonesia," terangnya.



Gus Yahya menegaskan, di antara ikhtiar yang sedang dikembangkan saat ini adalah UNU Jogjakarta. Baginya, UNU bagian dari perkembangan pendidikan yang menakjubkan. "Saya harus berterus terang bahwa Universitas Nahdlatul Ulama Jogjakarta dengan pengembangan yang seperti sekarang ini, yang diselesaikan dalam 2 tahun, tapi saya kira merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran Universitas Nahdlatul Ulama," jelas Gus Yahya.


Dia mengakui peranan Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab berupa kolaborasi yang aktif antara organisasi dan kepemerintahan sehingga UNU Jogja dapat terbangun. "Saya harus akui, terus terang di sini bahwa ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo. Presiden menggagas tentang bagaimana membantu Nahdlatul Ulama lebih siap menghadapi masa depan. Bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan Universitas Nahdlatul Ulama Jogjakarta ini menjadi sedemikian rupa," ungkapnya.

 


Sekadar diketahui, PBNU menggelar Peringatan Harlah ke-101 NU yang dipusatkan di Jogjakarta, mulai Ahad (28/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024). Di antaranya Konbes NU di Hotel Melia Purosani, Jalan Mayor Suryotomo, Gondomanan, Selasa (30/1/2024).



Selain Konbes NU, Harlah Ke-101 NU ini juga diisi istighotsah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul, Jogja, Ahad (28/1/2024). Juga Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Senin (29/1/2024). Dan ada Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-101 Nahdlatul Ulama di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja pada Rabu (31/1/2024). (Haekal Attar, Nuriel SI)


Nasional Terbaru