• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

NU Ingin Mendampingi Umat Memenangkan Masa Depan

NU Ingin Mendampingi Umat Memenangkan Masa Depan
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menggelar konferensi pers terkait Munas dan Konbes NU didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni. (Foto: Screenshot YouTube TVNU)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menggelar konferensi pers terkait Munas dan Konbes NU didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni. (Foto: Screenshot YouTube TVNU)

Bogor, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) adalah dua unsur permusyawaratan yang berbeda tetapi disatukan. ’’Untuk munas ini kita menghadirkan para ulama di lingkungan Nahdlatul Ulama untuk membicarakan berbagai macam masalah agama, khususnya yang terkait dengan kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak,’’ ujar penulis buku berjudul Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama itu saat konferensi pers terkait Munas dan Konbes NU di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9/2023) siang.


Sedangkan konbes merupakan forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi yaitu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi Nahdlatul Ulama itu sendiri. ’’Nah kami mencanangkan digelarnya munas dan konbes ini insyaallah pada 18 sampai 20 September 2023,’’ terang Gus Yahya--sapaan akrab kiai asal Rembang, Jawa Tengah, itu dalam konferensi pers yang juga disiarkan melalui akun resmi YouTube TVNU.


Putra almarhum KH Cholil Bisri itu menambahkan, upacara pembukaan akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta, pada 18 September 2023. ’’Insyaallah mulai jam 9 pagi dan insyaallah dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Haji Joko Widodo,’’ imbuh pria kelahiran Februari 1966 tersebut.


PBNU, lanjut cucu almrahum KH Bisri Mustofa itu, menetapkan tema munas dan konbes adalah mendampingi umat memenangi masa depan. ’’Kami sekarang ini sedang merancang satu paket agenda-agenda dan program-program yang diorientasikan kepada pendampingan umat masyarakat di tingkat akar rumput terkait dengan berbagai macam hajat hidup mereka sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,’’ ucap kiai yang pernah mengemban sebagai katib ‘aam PBNU itu.


Dijelaskan, PBNU mempunyai banyak program dalam berbagai bentuk dan catatannya tetapi prioritas agenda dan program NU ke depan ini adalah aktivisme yang menyangkut pendampingan umat secara langsung melibatkan warga secara langsung. ’’Itu nanti antara lain disalurkan melalui apa yang kita sebut sebagai gerakan keluarga maslahat Nahdlatul Ulama yang nanti kegiatan-kegiatannya akan dilangsungkan di tingkat desa dengan melibatkan warga secara langsung. Dan memenangkan masa depan dalam pengertian bahwa kita ingin melakukan akselerasi dari adopsi terhadap hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat lebih siap menjalani apa yang kita antisipasi sebagai dinamika masa depan, misalnya dengan mengadopsi teknologi,’’ ungkap kiai yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Krapyak, Jogjakarta, itu.


Pria yang pernah kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogja, itu menambahkan, membangun agenda-agenda yang menyangkut di dalam mengarungi masa depan yang akan dengan cepat sekali dengan teknologi. ’’Dan juga dengan model-model dinamika yang menjadi tantangan kita di masa depan. Ini banyak sekali dan luas cakupannya, termasuk hal-hal yang menyangkut dinamika internasional. Tapi jelas dalam hal ini teknologi merupakan salah satu unsur yang paling utama dan juga ekonomi,’’ tegas kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu.


Keponakan dari KH Ahmad Mustofa Bisri Rembang itu juga mengatakan, saat ini yang sedang menjadi konsen Nahdlatul Ulama ingin sekuatnya ikut membantu negara mendukung pemerintah di dalam strategi memenangi masa depan. ’’Ini termasuk di dalamnya tentu saja adalah hal-hal yang menyangkut kesentosaan masa depan, terkait dengan hubungan antara kelompok, hubungan antara agama, terkait dengan perdamaian, dan sebagainya,’’ tambah pria yang juga dikenal sebagai presiden Republik Terong Gosong itu.


Munas dan konbes akan diikuti oleh seluruh PWNU di Indonesia Ditambah dengan para ulama sepuh dan para pengasuh pondok pesantren. ’’Seluruhnya sekitar 600-an orang peserta. Setelah dibuka akan dilanjutkan dengan sidang-sidang pleno dan nanti akan dibagi ke dalam sidang-sidang komisi dan forum konferensi besar,’’ tambah Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni.


Ditegaskan, kegiatan tersebut merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar. Ada beberapa agenda yang akan dibahas di dalam munas, antara lain tema-tema yang terkait dengan masalah-masalah kemasyarakatan dilihat dan ditinjau dari perspektif agama Islam. ’’Misalnya membahas bagaimana hukumnya meminta fatwa kepada artificial intelligence (AI) karena saking pintarnya AI?’’ ujarnya memberi ilustrasi. (Singgih Aji Purnomo)


Nasional Terbaru