Nasional

Rais Syuriyah PCINU Australia: Medsos Layak Masuk Kurikulum Sekolah

Kamis, 21 November 2024 | 17:08 WIB

Rais Syuriyah PCINU Australia: Medsos Layak Masuk Kurikulum Sekolah

Gus Nadir saat Ngaji Bareng Membedah Khazanah Fiqih Sosial di Zaman Medsos di Kantor PCNU Pandeglang, Sukaratu, Majasari, Pandeglang, Banten, Kamis (21/11/2024). (Foto: NUOB/Cholwan Fuad)

Pandeglang, NU Online Banten

Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia KH Nadirsyah Hosen mengatakan, media sosial (medsos) sudah selayaknya masuk kurikulum sekolah. "Anak SD (sekolah dasar) saja sudah memakai handphone, karena orang tuanya pusing dengar anaknya cerewet minta ini minta itu. Dikasihlah tontotan di YouTube, tanpa ada pengawasan," ujarnya saat Ngaji Bareng Membedah Khazanah Fiqih Sosial di Zaman Medsos di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pandeglang, Sukaratu, Majasari, Pandeglang, Banten, Kamis (21/11/2024).

 


Tak hanya itu. Di hadapan ratusan orang yang di antaranya terdiri atas jajaran PCNU, Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pandeglang, serta warga NU, undangan, dan jamaah, dia juga mengatakan, sering kali orang ketika mendapatkan informasi medsos, belum baca dan tabayun, langsung di-share tanpa tahu kebenarannya. ’’Kita ini kalau ada informasi di medsos hendaknya selalu berprasangka baik," ucap Gus Nadir--sapaan KH Nadirsyah Hosen.


Gus Nadir pun mengingatkan untuk selalu berhati-hati terkait informasi di media sosial.’’Sudah seperti pasar, cepat banget, banyak banget. Kita tidak tahu ini, mana yang benar mana yang salah. Dulu kita kaji hadits, kiai bilang hati-hati pakai hadits, hadits itu ada shahih, hasan, dhaif, dan seterusnya. Nah kalau di medsos itu kita tidak tahu mana yang shahih, hasan, dhaif, atau hoaks, palsu," terangnya.


Oleh karena itu, lanjutnya, kiranya perlu ada aturan dalam penerapan prinsip empat pilar di medsos. "Seharusnya PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) kita mengeluarkan juklak (petunjuk pelaksanan) dan juknis (petunjuk teknis) bagaimana prinsip empat pilar; tasamuh (toleran), tawasuth (tengah-tengah), tawazun (seimbang), dan i'tidal (tegak lurus) diaplikasikan di medsos. Harus ada penjelasan, pelatihan dari PBNU sampai ke bawah, biar kita tahu etikanya. Di mana, kapan, kita ikut ngegas di medsos, kapan kita menumbuhkan Islam rahmatan lil alamin,’’ terang pria yang menyandang profesor dan doktor itu. (Cholwan Fuad)