• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 1 Mei 2024

Nasional

UIN Syarif Hidayatullah Berdayakan Pemimpin Agama Kendalikan Perubahan Iklim

UIN Syarif Hidayatullah Berdayakan Pemimpin Agama Kendalikan Perubahan Iklim
Peluncuran React di Jakarta, Senin (22/1/2024). (Foto: NUO/Nuriel SI)
Peluncuran React di Jakarta, Senin (22/1/2024). (Foto: NUO/Nuriel SI)

Banten, NU Online Banten

Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Didin Syafruddin mengatakan, program Religious Environmentalism Actions (React) untuk memberdayakan pemimpin agama dan aktivis muda lingkungan berbasis keagamaan dalam pengendalian perubahan iklim dan penanggulangan isu lingkungan.



“Berkat dukungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan kerja sama Kerajaan Belanda di Indonesia dengan PPIM akan menyelenggarakan kegiatan terkait anak muda, agama, dan lingkungan,” ujarnya saat peluncuran React, seperti dilansir NU Online.



Peluncuran secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (ASEFI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ary Sudjianto di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (22/1/2024).

 


Didin melanjutkan, kegiatan tersebut akan dimulai dengan penelitian yang kemudian hasil dari penelitian akan dikomunikasikan kepada pemangku kebijakan. ’’Diikuti komunikasi hasil penelitian itu kepada pemerintah. Tentu kami akan menyampaikan hasilnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Agama,” jelasnya.



Proyek tersebut berupaya membantu mengurangi risiko lingkungan dan perubahan iklim dengan fokus pada dua kegiatan utama. Melalui survei nasional dan penelitian yang akan menghasilkan pengetahuan berbasis bukti sebagai dasar untuk memperkuat advokasi kebijakan terkait lingkungan.



Selain itu, meningkatkan kapasitas dan kesadaran umat beragama untuk terlibat secara aktif dalam aksi-aksi lingkungan hidup keagamaan di Indonesia. ‘’Serta mengembangkan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup dan perubahan iklim,’’ imbuhnya.



Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi wadah bagi para pemangku kebijakan untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran menjaga bumi dari ancaman kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. ’’Survei nasional dan kampanye akan disebarluaskan ke seluruh provinsi di Indonesia dan akan melibatkan tokoh agama, aktivis muda lingkungan berbasis keagamaan, dan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia,’’ ungkapnya.



Sedangkan Wakil Kepala Urusan Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Timorensis mengatakan, dalam menjawab isu lingkungan, partisipasi gerakan berbasis agama sangat penting. Sebab, meniscayakan gerakan kolektif. ’’Tindakan pengendalian iklim dan mitigasi lingkungan seharusnya bukan hanya panggilan karena sains dan sosial, tapi juga religius. Sains dan agama dapat bekerja sama dan saling mendukung,’’ pungkasnya. (Nuriel SI)


Nasional Terbaru