Tokoh

Buku Perjalanan Hidup-Perjuangan Pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah Diluncurkan

Senin, 14 Oktober 2024 | 14:57 WIB

Buku Perjalanan Hidup-Perjuangan Pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah Diluncurkan

Peluncuran buku biografi KH Abdul Wahab Hasbullah: Pendiri NU Penggerak NKRI, Sabtu (12/10/2024). (Foto: Waki Ats Tsaqofi)

Jombang, NU Online Banten

Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang meluncurkan buku biografi KH Abdul Wahab Hasbullah: Pendiri NU Penggerak NKRI di Galeri KH A Wahab Hasbullah, Unwaha, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (12/10/2024). Buku tersebut mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh sentral dalam pendirian Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki kontribusi besar dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Buku ini merupakan bagian pertama dari empat seri yang direncanakan.


Abdul Mun’im DZ, ketua tim penulis buku, memaparkan peran historis KH Abdul Wahab Hasbullah. Dia menekankan pentingnya menggunakan perspektif Nahdlatul Ulama dalam penulisan sejarah sang tokoh. "Menggunakan perspektif NU sangat penting untuk menggali lebih dalam ketokohan, pemikiran, dan perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah," ujarnya.  


Dia menjelaskan, peluncuran buku tersebut menjadi momentum penting untuk mengklarifikasi berbagai pandangan yang selama ini disalahpahami terkait langkah-langkah dan posisi NU dalam peristiwa sejarah. "Penulisan biografi ini didasarkan pada paradigma NU, yang memosisikan organisasi tersebut sebagai pelaku sejarah aktif, bukan sekadar objek dari sejarah nasional atau kolonial," ujarnya.


Menurutnya, Kiai Wahab dikenal sebagai tokoh yang memainkan peran kunci dalam kelahiran dan perkembangan NU sejak awal hingga mencapai puncak kejayaannya. Kiai Wahab merupakan sosok yang produktif, kreatif, dengan pemikiran yang orisinal dan dinamis. "Kiai Wahab berjasa dalam menyelamatkan NU dari berbagai tantangan, termasuk masa penjajahan dan revolusi kemerdekaan," jelasnya.  


Mun’im juga menyoroti upaya Kiai Wahab dalam menghilangkan stigma dan stereotipe yang sering disematkan kepada NU, terutama oleh kalangan orientalis. "Buku ini, yang didasarkan pada sumber primer, dinilai sebagai biografi otoritatif yang dapat menjadi rujukan penting bagi warga NU dan masyarakat luas," tegasnya.


Sedangkan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Bahrul Ulum Tambakberas Hj Hizbiyah Wahab dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya atas terbitnya buku sejarah perjuangan KH Wahab.’’Buku ini dapat menjadi acuan penting bagi warga NU dalam memahami nilai-nilai perjuangan Kiai Wahab,’’ harapnya.  


Sementara itu, KH Muhammad Hasib Wahab, ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, menilai buku ini telah menguraikan dengan baik prestasi dan perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah. "Buku ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi para aktivis, kiai, dan pengurus NU dalam meneladani sikap dan perilaku KH Abdul Wahab Hasbullah," ungkapnya.  


Rektor Unwaha Gatot Ciptadi menambahkan, buku ini memberikan pelajaran penting tentang peran santri dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia modern. "Gagasan, konsep, dan praktik yang dilakukan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah bisa menjadi rujukan, landasan berpikir, serta solusi konkret yang membawa manfaat dan keberkahan," tuturnya.



Sebagai seorang pemimpin, lanjutnya, KH Abdul Wahab Hasbullah banyak merumuskan kaidah atau ajaran dalam menghadapi berbagai masalah, baik agama, sosial, ekonomi, hingga politik, termasuk politik internasional dan diplomasi. "Kaidah-kaidah tersebut bukan hanya sekadar teori, melainkan telah diuji dan diterapkan dengan sukses. Buku ini memaparkan setidaknya 27 kaidah yang dirumuskan oleh Kiai Wahab, menjadikannya layak sebagai buku ajar bagi mahasiswa," ungkapnya.  


Menurutnya, buku ini tidak hanya menyampaikan ajaran Kiai Wahab kepada NU, tetapi juga kepada bangsa Indonesia secara luas. Ini membuktikan bahwa Kiai Wahab tidak hanya piawai dalam berpolitik, tetapi juga dalam merumuskan ajaran yang relevan dan aplikatif. "Peluncuran ini diharapkan dapat memperkuat misi Unwaha sebagai institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan ajaran Ahlussunah wal Jama’ah An-Nahdliyah, serta menginspirasi generasi penerus untuk terus meneladani perjuangan KH Abdul Wahab Hasbullah," harapnya. (Waki Ats Tsaqofi)