Fatayat NU Banten Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Pemerkosaan Gadis Difabel
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 22:29 WIB
Kota Serang, NU Online Banten
Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Provinsi Banten Anissatussholihah mengutuk keras tindakan pemerkosaan yang menimpa gadis difabel. Kejadian tersebut diduga dilakukan oleh ayah dan kakak tiri di Kota Serang. Ia mengecam karena tindakan tersebut tidak manusiawi.
"Perbuatan tersebut tidak manusiawi, melanggar hukum, dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap anggota keluarga," tegasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima oleh NU Online Banten, Sabtu (10/8/2024) malam.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Peristiwa ini sangat memilukan hati, kata Anis, apalagi menimpa korban yang merupakan penyandang disabilitas. Menurut dia, gadis tersebut seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.
Sebagai organisasi perempuan yang peduli terhadap perlindungan dan hak-hak perempuan dan anak.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"PW Fatayat NU Provinsi Banten mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan atas kasus ini, serta memastikan bahwa pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku tanpa ada diskriminasi atau perlakuan istimewa," desak Anis.
Lebih lanjut, Anis menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat. Untuk bersama memperkuat solidaritas dalam melindungi dan mendukung korban kekerasan seksual, khususnya bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan seperti penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Peran serta masyarakat dalam memberikan pendampingan, pelaporan, dan edukasi sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa mendatang," ujar Anis.
Ani menyatakan, bahwa PW Fatayat NU Banten juga akan terus mendampingi korban dan keluarganya dalam mendapatkan keadilan, serta memberikan dukungan moril dan psikologis agar mereka dapat pulih dari trauma yang dialami.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Kami berharap peristiwa tragis ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan peduli terhadap isu-isu kekerasan seksual, terutama yang melibatkan kelompok rentan," pungkas Anis.
Pimpinan Wilayah Fatayat NU Provinsi Banten, kata Anis, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memperjuangkan keadilan dan memastikan bahwa tidak ada lagi korban kekerasan seksual yang terabaikan hak-haknya.
"Perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND