Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Hadiri NU Health Summit dan Rakernas 2023, Ini Harapan LK PCNU Tangsel

Pengurus LK PCNU Tangsel hadiri NU Health Summit dan Rakernas di Semarang, Jawa Tengah, (Foto: NUOB/Arfan)

Semarang, NU Online Banten

Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) mengelar Health Summit dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat - Ahad, tanggal 11 hingga 13 Agustus 2023 di Kampus 3 UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah.

 

Ketua PBNU Alissa Wahid, menyoroti pentingnya pelaksanaan peraturan perkumpulan (Perkum) NU. Salah satunya menekankan setiap PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) harus mendirikan setidaknya satu klinik untuk memenuhi persyaratan sebagai unit Agregat A dalam akreditasi PCNU. 

 

"Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan di kalangan komunitas NU," ungkap Alissa Wahid.


Baca Juga:
LKNU Tangerang Selatan Operasikan Klinik Pertama NU Care Medical Center

 

Pengurus, kata dia, harus memperkuat kader di Posyandu. Hal itu bertujuan untuk memberi pendampingan di masyarakat. Terlebih, pada tahap awal, PBNU akan menginisiasi gerakan ini di lima wilayah pada yang memiliki angka stunting paling besar.

 

"Dimulai di tiga provinsi, berikutnya pada lima provinsi, dan akan dicek perkembangannya," ujarnya.

 

Alissa mengungkapkan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya NU dalam program Gerakan Keluarga Maslahah. Sehingga program ini bisa terkonsolidasikan dengan baik sampai ke tingkat desa.


Baca Juga:
Bahas Rencana Pendirian Klinik NU, LKNU Tangsel Temui Direktur RS UIN

 

Kendati demikian, Ketua LK PCNU Tangerang Selatan Surotul Ilmiyah, menekankan pentingnya keseragaman branding untuk klinik. Terutama klinik yang didirikan oleh masing-masing PCNU. Sebagai upaya untuk memudahkan dalam akreditasi LKNU secara kelembagaan

 

"Pentingnya keseragaman branding untuk klinik-klinik yang didirikan oleh masing-masing PCNU, misal NU Care Medical Centre untuk faskes level klinik, seperti yang sudah diinisiasi LK PCNU Tangsel. Hal ini akan memudahkan pemberian level akreditasi LK secara kelembagaan," terangnya.

 

Surotul berharap, hasil akreditasi penilaian ini bisa dijadikan data acuan. Khususnya bantuan institusional PBNU. Termasuk pengembangan kapasitas tenaga medis di lingkungan NU. Juga, berharap PBNU bisa lebih besar terlibat dalam fasilitasi prosedur perijinan, memaksimalkan potensi kemitraan dengan stakeholder, dan bantuan materil dalam pendirian klinik.


Baca Juga:
Hari Santri 2021, LKNU Tangsel Resmikan Lima Klinik Berbasis Pesantren

 

"Harapannya hasil dari penilaian akreditasi menjadi acuan data base bagi bantuan institusional PBNU, termasuk dukungan pembangunan kapasitas. Sehingga terlibat lebih besar dalam memfasilitasi prosedur perijinan, potensi kemitraan, dan bahkan bantuan modal awal untuk klinik, dengan menggunakan data dari akreditasi PCNU sebagai dasar," tuturnya.

 

"LK PCNU Tangsel, yang sudah berada dalam tahap awal pendirian klinik, menegaskan kesiapannya untuk mengembangkan fasilitas kesehatan ini sesuai dengan Perkum yang telah ditetapkan oleh PBNU," imbuh Surotul Ilmiyah.

 

Meski begitu, ia menyambut baik pertemuan penting ini. Guna mendorong kolaborasi dan merumuskan langkah maju dalam inisiatif kesehatan di kalangan komunitas NU. 

 

"Acara ini memberikan platform untuk berbagi gagasan, wawasan, dan praktik terbaik, dengan tujuan akhir meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan," tandasnya.

 

Pewarta: Arfan Effendi

Arfan Effendi
Editor: Ari Hardi

Artikel Terkait